Di sisi lain Wang Yibo, orang yang di cari-cari Xiaozhan keberadaan nya kini malah tengah asik minum di sebuah Klub malam.
Kini kesadarannya sudah di ambang batas, menikmati minumnya bersama teman-teman nya ditengah hiruk pikuknya dunia malam.Air mengalir dari sudut bibir dan lehernya yang bergerak meneguk pahitnya alkohol.
Yibo tertawa lepas bersama teman-temannya, melupakan sejenak beban pikiran dan kesedihan yang selama ini menyelimuti hatinya.
"Satu lagi, Yibo?" Kata Hao Xuan, sambil menaikkan gelas berisi minuman keras berwarna gelap.
Yibo tersenyum samar, matanya sudah sedikit berkunang-kunang. Ia meraih gelas itu dan menenggaknya dalam sekali teguk. Rasa pahit membakar tenggorokannya, ia tak peduli.
"Kau ini kenapa, Yibo?" tanya Jiyang, yang memperhatikan sahabatnya itu dengan khawatir. "Kau terlihat murung."
Yibo menggeleng pelan. "Tidak apa-apa."
Namun, Jiyang sepertinya tahu bahwa Yibo sedang berbohong. Ia tahu bahwa Yibo sedang dilanda kesedihan, selama beberapa terakhir ini Yibo selalu murung dan melamun. Dia bahkan tidak pernah menceritakan apa masalahnya kepada teman-teman nya hingga mereka juga bingung harus membantunya dengan bagaimana. Satu-satunya cara adalah membawanya ke tempat hiburan sekarang, mereka mengajak Yibo minum.
"Hei, jangan terlalu banyak minum!" Zhoucheng mengingatkan. "Nanti kau mabuk berat."
"Tenang aku masih kuatt.." jawab Yibo, meskipun suaranya sedikit terbata.
Tapi, tak lama kemudian, Yibo mulai kehilangan kendali. Ia semakin mabuk dan mulai bernyanyi dengan keras, mengacungkan tangannya ke udara. Ia bahkan mulai menari dengan gila, tak peduli dengan tatapan heran dari teman-teman di sekitarnya.
"Yibo, sudahlah! Kau sudah mabuk!" Jiyang mencoba menarik Yibo, tapi Yibo malah mendorongnya dengan kasar.
Seperti mereka baru sadar bahwa kesalahan nya adalah membawa nya ke klub. Yibo sepertinya sedang stress."Apa dia memiliki masalah besar? Kenapa dia begitu gila hari ini?" Ujar Bowen
Zhoucheng yang menatap Yibo nanar segera bicara, "Sepertinya iya, dia mungkin sedang ada masalah dengan istrinya. Tadi Xiaozhan menanyakan Yibo."
"Lalu kau jawab apa?" Tanya Hao Xuan
"Aku jawab tidak tau, aku tidak mau ikut campur masalah mereka. Nanti kalau ku beri tau yang sebenarnya, sedangkan keadaan Yibo yang seperti ini... bagaimana tanggapan Xiaozhan nanti. Aku takutnya itu akan memperbesar masalah nya. Biarkan Yibo saja yang mengurus nya nanti."
"Hah... benar juga sih." Kata Jiyang minimpali
Yibo kembali ke kursi nya, napasnya begitu lelah, matanya sayup. Tangannya menyentak keras gelas ke meja. Tubuhnya dia baringkan di atas sofa dengan kepala yang berada di atas paha Zhoucheng.
"He, malah tidur." Ujar Zhoucheng menepuk pipi Yibo
Yibo masih menutup matanya tapi karena merasa perutnya penuh dan mual dia langsung memuntahkannya.
Semua temannya menatap jorok.
"Sepatuku siaal.....!" Umpat Zhoucheng.
"Dia sudah cukup teler, ayo pulang. Biar dia menginap di rumahku saja, lebih dekat." Ujar Hao Xuan
"Zhoucheng kau tadi dengan Yibo kan, bawa saja motornya pulang. Atau kau mau menginap juga?"
"Tidak, tidak.., aku akan pulang ke rumahku."
"Oke, ayo bantu angkat dia dulu. Untung aku bawa mobil sekarang. Anak ini menyusahkan juga."
Keesokan paginya Yibo bangun dengan keadaan kepalanya berdenyut hebat dan mulutnya terasa pahit. Ia ingat samar-samar kejadian semalam, bagaimana ia minum dengan teman-temannya.