bab 2 "apa yang terjadi?"

26 2 2
                                    

alarm menunjukkan pukul 05.00 pagi

kringg kringg kringg

"ungg.." gumam seorang pria yang fokus mengobrak abrik tangannya mencari alarm untuk dimatikan.

pria itupun bangkit dari tidurnya, rambut yang berantakan juga kedua matanya yang masih sayup, ia mengacak² rambutnya sembari berjalan menuju ruang mandi.
seusai membersihkan diri ia menoleh kearah dapur dan teringat akan sesuatu.

Flashback Mayhen on

"Besok kita makan bersama lagi ya! heheh~!" Ruby

Flashback Mayhen off

"benar.. si murid baru itu.." celetuhnya sembari mencari cari bahan makanan yang bisa ia masak, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk membuat sandwich sayur.

"hanya untuk menghargai, tidak akan terjadi lagi.. aku tidak tertarik oleh siapapun." ucapnya pelan.
pria itupun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah tidak lupa ia mengunci pintu karna ia tinggal diapart sendirian.

sesampainya disekolah, pelajaran pun berlangsung seperti biasa Mayhen selalu tertidur lelap dikelas membuat Ruby hanya kebingungan dan terkekeh pelan melihat kelakuannya itu, Ruby berpikir apa teman sebangkunya ini begitu sibuk hingga melewatkan waktu tidurnya?.

bel istirahat berbunyi, Ruby mencoba untuk membangunkan Mayhen yang masih tenggelam dalam mimpinya.

"Mayhen.. ayo bangun sudah jam istirahat kita janji untuk makan bersama kan??" ucap Ruby sembari mengguncang guncang tubuh Mayhen yang tertidur pulas.

Mayhen terbangun dari tidurnya dan mencerna apa yang terjadi.
Ruby seusai membangunkannya hanya bisa cemberut sembari menatapnya.

"heii.. apa kamu begadang semalam?" ucap kesal Ruby walau tangannya sibuk mengusap² kepala Mayhen.

"mn.. tidak" jawab Mayhen membiarkan kepalanya diusap oleh teman sebangkunya itu, Mayhen mengambil kotak makan dari tas miliknya dan membukanya.

"Lepaskan tanganmu, katanya ingin makan siang bersama? cepatlah dasar." ucap Mayhen sembari memakan sandwich sayur buatannya dengan malas.

"hee baiklah!!" balas Ruby tersenyum senang.

Mayhen hanya menatap datar wajah Ruby seolah tidak ada yang spesial walau dihati kecilnya merasa berdebar-debar juga seolah olah adanya kupu-kupu berterbangan diperutnya.

waktu sekolah pun telah usai, dengan cepat Mayhen bergegas pergi dari sekolah.

melangkah terus melangkah..

*wuush~ wuush~

suara angin terdengar disekeliling telinganya.

entah apa yang dipikirkan oleh Mayhen ia pergi ke laut yang dekat dari apartnya. sejujurnya Mayhen adalah seorang yang phobia dengan laut, menurutnya laut itu memiliki warna dan suara yang mengerikan. tetapi saat perasaannya sedang tidak baik baik saja laut lah yang membuat hatinya menjadi tenang namun pikirannya menjadi liar.

Hembus angin kencang membuat rambutnya berayun ayun, tatapan kedua mata yang kosong serta pikirannya menyuruh untuk melangkah jauh dari daratan.

selangkah demi selangkah tidak terasa air laut telah mencapai pinggulnya.
"aku lelah.." ucapnya sembari mengangkat kepalanya menatap langit-langit bumi.

harapan yang sudah pudar, rasa kesepian yang menjerat dirinya serta ketraumaan yang masih membekas pada memori dan hatinya. tanpa berpikir ia menenggelamkan kepalanya kedalam air dan diikuti oleh tubuhnya.

*Splash Splash

"HEI! MAYHEN!" teriakkan lenting seorang perempuan terdengar dengan suara langkah kaki berlari kearah lautan.

"MAYHEN ITU KAU KAN?! HEI APA YANG- ughn-.. lakukan..-!! hah.. hah.." nafas yang tak beraturan membuat perempuan itu merasa sesak dan pusing. wajah panik disertai raga yang bergerak ingin menolong apa yang dilihatnya itu.
tangannya mulai menarik sesosok manusia yang baru saja menenggelamkan dirinya sendiri, perempuan itu memeluk erat tubuh seseorang yang sudah tidak menyadarkan diri itu.

"hiks.. Mayhen- apa yang terjadi?" seseguk suara perempuan yang ternyata adalah Ruby.
saat dirinya pulang menuju rumah tak sengaja  ia melihat Mayhen yang terlihat lesu menuju laut, karena rasa penasaran tak sengaja ia mengikuti apa tempat yang ingin dikunjungi Mayhen, walau sudah kebingungan kenapa Mayhen menuju arah laut dihari petang ini.
alangkah terkejutnya ia ketika melihat teman sebangkunya itu menenggelamkan tubuhnya dan berencana bunuh diri?...

Kau mengubah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang