21. Flashback

248 47 14
                                    

Tim polisi datang dan memeriksa kawasan hutan, banyak sekali tengkorak dan mayat-mayat yang masih baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tim polisi datang dan memeriksa kawasan hutan, banyak sekali tengkorak dan mayat-mayat yang masih baru. Bahkan ada mayat yang sengaja digantung di atas pohon, benar-benar kejam! mungkin polisi akan menghukum mati buk Ningsih atas kasus pembunuhan berencana.

Gibran sudah lebih dulu dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans, bukan hanya Gibran tapi Wain, Alex, Bagas, dan Noel juga dibawa lalu sisanya masih menetap di dalam hutan bersama Pak Jordan dan Tim polisi.

Saat ini Pak Jordan memeriksa data-data murid di Blood School, ia mengecek satu persatu nama muridnya. Bagi yang sudah mati akan ia coret namanya menggunakan tinta merah. Dalam hati Pak Jordan berharap ada sebagian murid lainnya yang selamat tapi ternyata setelah di data hanya Zayyan dan kedelapan temannya saja yang berhasil selamat sedangkan sisa murid lainnya sudah tiada.

Davin memegang lehernya yang terasa perih akibat bekas lilitan rantai "Zay lo gak istirahat?" Tanya Davin pada Zayyan, ia kasian melihat Zayyan yang kelelahan.

"gue mau bantu Pak Jordan dulu, oh iya leher lo gapapa? obatin sana"

"lecet doang gak perlu di obatin"

"ngeyel" cibir Zayyan

"Zayyan ceritain sama kami kenapa lo bisa bekerja sama dengan buk Ningsih?" Angelo menagih cerita dari Zayyan

"Iya iya gue ceritain" Zayyan menarik nafas panjang lalu menghembuskannya "jadi gini waktu gue selesai pipis ganteng, gue gak sengaja liat buk Ningsih dan beberapa anak buahnya lagi nyusun rencana untuk nangkap kita, awalnya gue kaget"

"gue juga kaget pas tau buk Ningsih sejahat dan sekejam itu" sahut Angelo

"iyakan, gue gak nyangka" murung Zayyan

"Lanjut dong ceritanya" kepo Leo

"Oh iya.. terus gue samperin Buk Ningsih, gue bilang kalo sebenarnya gue dendam sama kalian, gue pengen bunuh kalian dan gue nawarin diri untuk bekerja sama dengan dia supaya kalo kita ketangkap gue masih bisa nyelamatin kalian ya walaupun cara gue lumayan berbahaya" jelas Zayyan

"Zayyan lu tega mau bunuh kami" celetuk Leo

"tolol emang anaknya, biarin aja biarin" jengkel Angelo

"yul yul " Davin geleng-geleng kepala

"yul apaan?" tanya Leo

"Tuyul hahaha" Davin tertawa puas

"Bangsul!" kesal Leo

"Pak kami menemukan mayat yang diduga adalah guru-guru di Blood School"

"Saya akan mendata nama guru-guru di Blood School"

"baiklah mari ikut saya"

"Zayyan ayo bantu saya untuk mendata nama-nama guru"

"Baik Pak" Zayyan mengangguk patuh

Blood School [Zayyan xodiac]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang