Chapter 1 (r)

34K 913 34
                                    

"ANASTA KESYA HARTMAN!! Lo lagi ngelamunin apa si? Ayo buruan ambil topi, terus kita ke lapangan! Jangan sampe Pak Andra marahin kita kaya kmrn lagi."

Teriak salah satu temanku- sahabatku- keluargaku.

Ah entahlah apa namanya, yang jelas kami sudah mengenal dari kecil, lebih tepatnya saat umur 2 tahun. Mungkin?

Ya begitulah kalau punya sahabat yg suka ngelamun seperti aku. harus sabar kalo mau manggil.

"Iya iya. Sans." Jawabku santai sambil beranjak mendekati kinan

Yap Alyana Putri Kinan, sahabatku.

"APA? SANS LO BILANG? WAHH SARAP EMANG NIH CEWEK." Balasnya dengan teriak khas cempreng.

Ku akui dia sahabat dekatku yang paling menjengkelkan, berisik, bawel, bego di pelajaran-eh gakdengg, puitis, dan paling kusayang.

Selain itu aku memiliki 2 sahabat lain yang bernama Ayesta nada (yesta) dan Ananda novira (ara).

"Yesta sama Ara mana?" Tanyaku sesampainya di lapangan dan berbaris sesuai kelas.

"Lo gatau? Yesta gamasuk hari ini ada keperluan kalo Ara kan lagi ngurus osis buat acara pentas seni." Tuturnya dengan semangat pagi.

Aku hanya bermanggut sambil ber-oh ria. Tiba-tiba saja...

"Hai Kesya met pagi, makin cantik aja si! nih gue kasih mawar merah, biar kayak lagu rhoma irama."

Kata laki laki yang berpenampilan berantakan, sambil memberikan setangkai mawar merah yang dibungkus rapih.

Kata laki laki yang berpenampilan berantakan, sambil memberikan setangkai mawar merah yang dibungkus rapih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengambil bunga itu seraya berkata.

"Lain kali bawain gue anak buaya, bosen sama mawar emang lu pikir gue titisan Susana?"

Kataku dengan dingin dan memberikan tatapan tajam.

"Jutek bgt si, gue kan kaka kelas lo eh, harusnya sopan dikit dong." Adit-nama laki laki itu- melipat tangan di dada sambil bersungut,

Sedetik kemudian..

"Tapi gak papa deh makin cintaa."

Katanya seraya mencubit pipiku.

"Apaan si kak! Awas lo ya!" Kataku dengan setengah berteriak,

Kulihat dia dengan tawa cekikikan berlari ke arah teman-teman nya, lebih tepat segerombolan gank.

Aku berlari mengejarnya sampai di tempat ia berkumpul.

"Wadoo kenapa ni? sakit ya? aduh, sini sini aku cium biar ilang sakit nyaa. Haha,"

Kudengar gombalan menjijikan dari mulutnya disambut tawa melebar dari teman se-RT nya. Abis sekitar ada 10 orang anah buahnya itu setia bgt nemenin ni orang.

"Rese lo!"

Aku berteriak sambil menghentakkan kedua kaki ku sebal. Lalu aku melempar bunga mawar pemberian nya ke tanah dan menginjak hingga hancur dengan sepatu ku.

Story of my life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang