Part 25 *New

157 18 5
                                    

Sejak pertemuan Irene dan Kyuhyun di pantai. Keduanya semakin dekat. Intensitas pertemuan mereka semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Jika tidak lembur, Kyuhyun menyempatkan diri untuk menjemput Irene di tempat kerjanya atau sesekali mereka mencari sebuah restoran atau tempat makan kaki lima untuk mengisi perut sehabis bekerja.

Di hari weekend mereka juga merencanakan kegiatan untuk ke suatu tempat. Kyuhyun mengajak Irene ke suatu tempat yang belum pernah dikunjunginya. Kyuhyun juga mengenalkan sesuatu yang belum pernah Irene coba sebelumnya. Keduanya telah nyaman dan mulai terbiasa dengan kehadiran satu sama lain.

Tuan Bae yang mengetahui itu merasa semakin senang melihat Kyuhyun yang tampaknya tertarik dengan Irene. Tanpa diketahui oleh Irene, ia sering menyinggung secara halus mengenai kedekatan Kyuhyun dan Irene yang semakin erat kala ada kesempatan berbincang dengan orang tua Kyuhyun. Puncaknya Tuan Bae berhasil sedikit demi sedikit mempengaruhi Nyonya Cho agar mempercepat mengikat anaknya untuk disandingkan dengan Irene.

"Bagaimana dengan sebuah pernikahan? Rasanya mereka sudah sangat serasi dan saling melengkapi. Agak di sayangkan jika itu hanya pertunangan." Tuan Bae menawarkan sebuah pendapatnya mengenai kelanjutan hubungan yang akan anaknya tempuh.

"Bukankah itu terlalu cepat untuk mereka untuk melangsungkan sebuah pernikahan?" Timpal Tuan Cho dengan merasa tidak yakin dengan ide yang ditawarkan Tuan Bae. Tuan Cho termasuk orang yang menganggap bahwa pernikahan adalah hal yang sangat serius dan penting. Sehingga ide Tuan Bae sangat tidak masuk akal baginya.

"Aku rasa semakin cepat semakin baik. Lagipula apa lagi yang harus kita tunggu? Mereka sudah menunjukkan ketertarikan satu sama lain, benar begitu Nyonya Cho?" Tuan Bae mengalihkan pertanyaannya

"Aku tidak masalah dengan pilihan keduanya, entah tunangan atau pernikahan. Terserah bagaimana pilihan mereka saja." Nyonya Cho memberikan pendapatnya.

"Bagaimana jika kita mengadakan pertemuan keluarga untuk membahasnya langsung?"

"Itu ide yang bagus."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Suasana di kantor sangat berbeda daripada biasanya. Terlihat dari wajah-wajah karyawan di sana yang sangat berseri. Mereka menyambut baik kabar bahwa semua akan pulang tepat waktu setelah satu bulan ini lembur hampir setiap hari.

Tambahan kabar baik lagi, general manager di divisi HR atau yang dikenal divisi personalia akan membayari seluruh karyawannya termasuk para anak magang untuk makan malam di sebuah restoran yang cukup terkenal.  Sontak membuat karyawan yang berada di sana menjadi heboh dan juga bersemangat menunggu jam pulang.

Hari ini adalah hari kelahirannya sehingga ia mengungkapkan rasa syukurnya dengan berbagi kepada orang lain terutama karyawan yang sudah sangat banyak membantunya dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor. Hal ini cukup jarang dilakukannya, jadi tidak masalah bukan merayakannya sesekali?

Seohyun juga termasuk orang yang sangat bergembira menyambut itu. Saking gembiranya ia menyelesaikan pekerjaan dengan sangat lancar dari biasanya. Ia menargetkan seluruh pekerjaannya hari ini selesai sebelum waktu pulang. Sehingga ia merasa bebas tanpa menyimpan beban pekerjaan disaat acara makan malam yang terdengar sangat menyenangkan.

Tepat saat waktu pulang, Seohyun segera meluncur ke restoran yang alamatnya sudah dibagikan di group chat rekan kantornya dengan menggunakan mobil. Ia tidak berangkat sendiri. Seohyun ditemani oleh dua orang intern di divisinya.

Saat sampai di sana mereka termasuk Seohyun turun, ia melihat beberapa rekan divisinya yang lain telah sampai di parkiran. Ia menurunkan kedua intern tersebut sebelum memarkirkan mobilnya.

"Ayo Seohyun." Teriak salah seorang rekannya.

"Ya. Aku akan menyusul."

"Kalian pergi duluan saja dengan mereka, aku akan memarkirkan mobil ini terlebih dahulu." Ucap Seohyun masih dari dalam mobil.

What are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang