Bab 6

3.5K 164 2
                                    

°° Selamat Membaca °°




• Sebelumnya •

Dan entah kenapa tubuh Alenka tiba-tiba saja merasa ketakutan saat mendengar suara itu.

Sekelebatan ingatan membuat Alenka memegang kepalanya yang berdenyut sakit dan tanpa Alenka sadari si pria paruh baya yang kelewat tampan itu menyuntikkan sesuatu ke lengan Alenka.

Tak berselang lama Alenka pingsan, tubuhnya pun di gendong oleh si pria paruh baya dan pergi meninggalkan apartemen milik Varel.

• Sekarang •

Sore hari Varel pulang dengan sekantong kresek yang penuh akan cemilan untuk adek tercintanya.

Namun saat ia masuk suasana apartemen sangat sepi. Kemana adeknya pergi. Itu yang ada di benak Varel yang tak mendapati keberadaan Adek mungilnya.

Meneliti sekitar kamar tak ada, pindah ke dapur hanya ada sebuah kotak susu yang seperti nya belum sempat di minum.

Entah kenapa tiba-tiba perasaan nya menjadi tak enak, Varel pun mulai membuka ponselnya dan melihat keadaan apartemen melalui CCTV yang terpasang.

Varel menggeram marah saat tau bila adeknya di bawa oleh seseorang. Ia pun segera pergi keluar dan menuju tempat orang itu.

Oke balik ke tempat Alenka.

Alenka kini di tidurkan di sebuah kamar yang cukup mewah oleh bapak aka sugar daddy yang menculiknya tadi.

Menatap gemas ke Alenka si bapak misterius pun mulai pergi meninggalkan si Alenka sendiri dan saat pintu kamar tertutup mata yang tadinya tertutup kini terbuka.

Memegang kepalanya dan mencoba bangun lalu melihat ke sekeliling. Bisa ia lihat jika ia sedang berada di sebuah kamar yang mewah.

Turun dari ranjang dan mengelilingi kamar mencari sesuatu hingga ia masuk ke dalam sebuah ruangan di balik pintu yang tak sengaja ia buka.

Masuk ke dalam, menatap bingung ruangan itu karena di ruangan itu penuh akan foto dirinya. Atau lebih tepatnya foto tubuh yang ia tempati.

"Berapa banyak rahasia yang tersembunyi tentang lo Lenka, " gumam Alenka menatap satu foto dimana Alenka sedang menungging dengan seorang pemuda yang menumbuk nya dari belakang.

Jika di teliti ruangan itu penuh akan adegan 18+ bahkan 21+ lebih tepatnya dengan Alenka yang menjadi pemeran utamanya.

"Bagaimana? Apa kamu mengingat jika itu adalah kamu baby" bisikan lembut membuat Alenka terkejut dan langsung menoleh.

"Kenapa? Apa kamu suka dengan semua foto ini? " tanya si pemuda tampan yang menatap Alenka dengan senyum miring.

"Kamu siapa? " tanya Alenka dengan wajah polos dan ketakutan.

"Apa kamu melupakan ku baby? Oh itu sungguh menyakitkan" jawab si pemuda dengan wajah sedih dan tak lupa tangannya di depan dada.

"Maaf" menundukkan kepala dengan suara lirih Alenka mengucapkan maaf.

"Hey,,, baby... It's okay... Kamu jangan sedih ya" perkataan lembut si pemuda dengan satu tangan yang memegang pipi Alenka membuat Alenka mengangkat wajahnya yang sudah sembab.

Dengan sekali angkat kini Alenka sudah ada di dalam gendongan si pemuda tampan itu dan kini keduanya sudah duduk di kasur dengan Alenka yang duduk di pangkuan si pemuda.

"Oke... Sekarang jangan nangis lagi, kenalin aku Aeron Vizh Herlisen. Kamu panggil aku Vizh Oke" kata si pemuda.

"Gak mau, aku mau panggil Ae aja" kata Alenka dengan cemberut.

"Emm,.. Baiklah... " kata Aeron dengan senyum tampan.

"Makasih Ae" kata Alenka langsung memeluk si Aeron sayang.

"Kok lubang gue gatel ya pengen di sodok deh ama anaconda yang gede" batin si Alenka.

Alenka menggoyangkan pantat sexy nya di atas pangkuan Aeron.

"Ae... Hiks... Gatel... " mengangkat wajahnya dan menatap Aeron dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Shh... Baby kenapa? Apanya yang gatel? " tanya Aeron menahan desahan karena kini anaconda di buat bangun oleh Alenka.

"Pantat Lenka gatel Ae hiks... Gatel... Hiks... " dengan tangis palsu kini Alenka membuat Aeron langsung mencium bibir mungil Alenka.

"Umm... "

"Umptt... "









Ojo Lali Vote karo Komen yow rek...

7.08.24

PPB •Polos² BinaL•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang