14

2.1K 184 60
                                    

Berlapis-lapis mimpi buruk telah Hael lewati selama dia pingsan.

Entah apa penyebabnya, Hael sedikit mengingat masalalunya yang kelam dan seharusnya tidak lagi dia ingat kembali.

Terlahir dari ibu omega dan seorang ayah alpha. Hael menjalani hidup yang cukup miris dikarenakan ekonomi yang tipis.

Ibunya meninggal setelah sakit parah. Sedangkan ayahnya, hidup dalam kubangan candu perjudian yang menyesatkan.

Ayahnya selalu tidak memiliki uang, dia hanya tahu meminta dan memaksa Hael untuk memberikan uang.

Terkadang jika tidak diberi, ayahnya akan berusaha merampas setiap benda berharga milik Hael untuk dijualnya dan mendapatkan uang untuk berjudi.

Rasa penyesalan menyeruak tiba-tiba di kepala Hael. Pikirnya, seharusnya dia tidak menyimpan uang miliknya di rumah sehingga itu kemudian ditemukan oleh ayahnya yang bajingan itu.

Tapi, untuk sekarang percuma menyesal. Karena uang itu sudah berada ditangan ayahnya sepenuhnya dan sudah pasti tidak akan pernah kembali lagi ke tangannya.

Hael mengusap wajah melamunnya sebelum menghembuskan nafas berat penuh penyesalan.

"Ah, ternyata kamu sudah bangun."

Hael terkejut dan menoleh.

"Ah, bukankah tuan ini...?"

Hael ingat sekali, bukankah ini adalah salah satu alpha yang dia temui beberapa waktu yang lalu?

"Kamu masih ingat aku?"

Hael bungkam namun kepalanya mengangguk secara perlahan.

"Itu bagus."

Zayn berjalan semakin mendekat dengan membawa satu kantong plastik berisi di tangannya.

"Apakah tuan yang membawaku kesini?"

"Ya."

Hael diam-diam meremat selimut yang masih menutupi pangkuannya hinga ke kaki bawahnya.

"Terimakasih, tuan seharusnya tidak perlu repot-repot."

Hael sendu. Jika saja orang ini tidak menolongnya, bukankah seharusnya dia sudah mati tertabrak dan tergilas mobil sekarang?

Bukankah lebih baik untuk Hael mati saja?

Diam-diam Hael merasa ingin mati karena sudah muak dengan keadaannya saat ini.

Zayn yang tidak berhasil menangkap maksud lain dari perkataan Hael hanya melambaikan tangannya dan tersenyum ringan.

"Bukan masalah, tidak ada yang repot, anggap saja ini sebagai balas budiku untukmu karena sudah menolong kakakku waktu itu."

Hael mengerut bingung. "Aku menolong kakak tuan? Tapi, bukankah waktu itu aku lah yang melukainya," katanya pelan di akhir kalimat.

Hael agak malu ketika dia ingat karena kecerobohannya alpha baik itu jadi terluka.

Zayn terdiam sebentar untuk mendengarkan sebelum akhirnya dia tertawa renyah. "Dia baik-baik saja sekarang, kamu tidak pernah melukainya dan disini kamu lah yang berjasa."

Pikir Zayn, jika saja omega ini tidak melemparkan batu ke kepala Zayden waktu itu, sudah dipastikan saudara tololnya itu akan memperkosa Asael yang kebetulan sedang heat disisinya.

Tidak bisa Zayn bayangkan apa yang akan terjadi apabila pemikirannya benar terealisasikan.

Intinya, jika itu benar-benar terjadi, tidak hanya Zayden saja yang hancur kemungkinan besar seluruh keluarga pun akan mengikuti kehancuran itu karena orang yang menikah dengan Asael bukanlah orang sembarangan.

Hael yang tidak mengerti hanya bisa tercengang diam tanpa bisa membalas ucapan lagi.

"Ini adalah bubur yang aku beli di kantin untukmu, kamu harus makan karena dokter bilang kamu pingsan karena kelaparan sebelumnya."

Hael menatap Zayn yang meletakkan plastik yang dibawa ke pangkuannya.

"Te-terimakasih tuan," ucap Hael setengah terbata karena terkejut luar biasa. Sungguh, dia tidak mengira bahwa masih ada orang yang akan bersikap baik dengannya.

"Oke. Kamu harus makan dengan benar lain kali atau kamu dan bayimu bisa berada dalam masalah."

Ketika kalimat itu jatuh, ruangan rawat yang tiba-tiba memiliki sedikit aura gelap dan sunyi yang aneh.

Hael yang terkejut dengan perkataan Zayn tidak bisa untuk tidak merasa tercekik di lehernya.

Bayi?!

Apakah alpha ini baru saja mengatakan bayi?!

Zayn yang bodoh tidak menangkap ekspresi terkejut Hael yang aneh pun hanya bisa tersenyum lebar.

"Bayi itu adalah anugerah, kamu harus merawatnya dengan baik di masa depan nanti."

Zayn meletakkan tangannya di bahu Hael untuk memberikan tepukan pelan menyemangati.

"Dan aku akan bertanggungjawab untuk--"

Perkataan Zayn terpotong ketika tiba-tiba tubuhnya tertarik kasar dan terdorong jatuh ke lantai ruang rawat karena ulah seseorang yang baru saja datang.

Bugh!

Satu pukulan mendarat tepat di wajah tampan Zayn.

Hael yang belum selesai dengan rasa terkejutnya, harus kembali dibuat semakin terkejut dengan sosok lain yang menerobos masuk ke dalam ruang rawat menerkam Zayn dengan brutal.

"Bajingan! Kamu bajingan!"

Hael tercengang ketika melihat alpha yang dikenalnya tiba-tiba masuk ke ruang rawatnya dan memukuli Zayn dengan ekspresi wajah gelap penuh amarah.

"Ap-"

Bugh!

Tidak membiarkan Zayn berucap lancar, Zayden terus melayangkan pukulan demi pukulan ke wajahnya.

Hatinya saat ini benar-benar terasa tenggelam, Zayden tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya saat ini.

Zayden benar-benar marah!

Dan di dalam hatinya dia terus mengukir keinginan untuk memukuli Zayn sampai mati!

-
Tbc

Note : awal cerita aku buat ibunya Hael lah yang brengsek gemar berjudi, tapi disini aku berubah pikiran buat ngerubah kalau ayahnya Hael lah yang brengsek sedangkan ibunya Haek sudah menginggoy duluan.

Dan sekedar pemberitahuan,

Aku udah pikir ulang untuk update sesuai jadwal aku batalin guys. Kenapa? Aku nggak punya alasan kuat, tapi aku pengen aja update sesuai dengan peminat book saja.

Jadi jika rame view dan vote atau bahkan komen, maka penulis ini bakal berusaha untuk rajin update.

Jadi update nya nggak jadi berpatokan sama hari selasa, setiap hari update kalo setiap hari memang rame pun bisa (kecuali kalau ga terhalang kuota habis) :v

Terimakasih karena sudah mampir dan telah memberikan vote atau komentarnya.

[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang