🦊🦊🦊
Suara pintu yang baru saja di buka membuat Andin menoleh ke samping. Ekspresi Al yang terkejut di lihatnya dari wajah khawatir pria itu. Al datang masih memakai setelan jas kantornya.
"Andin, kau bangun. Di mana kau merasa tidak nyaman?" tanya Al sambil mendekat ke brankar Andin berada.
Raut paniknya memindai lengan kiri Andin yang sudah di perban. Takut kalau beberapa jahitan pada lukanya yang di terima Andin di ruang operasi kembali terbuka. Melihat kalau perban yang melilit lengan wanitanya tidak berdarah, dan tetap seperti sedia kala, Al mengembuskan napas lega.
Andin menggelengkan kepalanya, "Sean, aku haus." ujarnya masih salah mengenali orang yang sudah duduk di samping brankarnya.
Al mengambil segelas air mineral, lalu membantu Andin bangun dan meletakkan sedotan di dalam gelas di bibir Andin yang pucat merah muda.
Andin menghabiskan segelas air putih itu, kemudian bersandar malas di tangan kuat Al yang masih menyangga belakang lehernya.
Sangat nyaman, pikir Andin yang kemudian mendusalkan wajahnya ke dada Al.
"Kenapa aku ngantuk sekali padahal baru saja bangun?" tanya Andin dengan linglung, memberitahu pria yang saat ini masih mendekapnya dengan suaranya yang lemah.
Aroma musk yang segar masuk ke dalam hidung Andin, wangi yang sangat familier ini mengingatkan ia pada prianya.
Aku sangat merindukan Aldebaran sekarang. Andai saja dia ada di sini.
Al yang di sangka Andin menjadi Sean, mengulurkan tangannya dan mengusap kening Andin yang terdapat keringat.
Mendengar tidak ada tanggapan lagi dari wanita yang di peluknya, Al meletakkan kembali kepala Andin di atas bantal dengan enggan.Padahal dia sangat menikmati sekali mendekap Andin seperti barusan.
Namun karena adanya Surya di dalam ruangan, membuat Al tidak berani bertindak jauh pada Andin, apalagi memamerkan kemesraan yang semestinya tidak dia tunjukkan pada Surya.
"Ah, aku sangat mencintai wanita ini." Batin Al tiba-tiba. Hanya karena mendengar suara napas Bella yang berembus barusan.
Seumur hidup yang baru saja dia jalani, baru kali ini Al merasa sebergantung ini kepada seseorang. Apalagi orang tersebut merupakan seorang wanita, yang juga baru di kenalnya.
"Tidak sampai sebulan."Pikir Al mendesah tak berdaya.
Dia tak menyangka akan mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama layaknya seorang remaja yang biasa para bocah itu rasakan. Rasanya tidak buruk, malah menyenangkan sekali. Perasaan ini, benar-benar membuatnya bahagia yang tak bisa dia jelaskan.
Al mengelus pinggiran telapak tangan Andin yang tidak terluka. Mata abu-abunya sangat terpesona dengan hal kecil seperti melihat kulit Andin yang pucat, bisa dia lihat urat hijau di bawah kulit Andin yang sangat putih.
Ruangan rawat VIP itu tampak sunyi dengan hanya suara napas kedua orang yang tertidur di dalam ruangan.
Al beranjak bangun, kembali melihat wajah Andin yang terlelap, meninggalkan ciuman panjang di alisnya yang tampak berkerut tak nyaman.
"Mimpi indah, Baby." bisik Al dengan suara teredam.
Kemudian ia berdiri di depan lemari berukuran sedang, di mana selimut baru dan handuk di letakkan di dalamnya, Al menarik selimut lembut itu keluar.
Kemudian pergi ke sofa di mana Surya tertidur, lalu menyampirkan selimut baru yang di ambilnya pada pria yang ia ketahui sebagai wali sah Andin saat ini, Surya Hielson.
Raut lelah sangat kentara sekali dari wajah matang Surya yang tegas dan bermartabat.
Setelah selesai mengecek kondisi Andin, Al keluar dari ruang rawatnya.
Begitu pintu tertutup oleh Al, pria yang tadi di selimuti olehnya mulai membuka mata. Dan matanya yang berwarna biru cerualine menatap pada pintu dengan tatapan lekat.
Surya sudah bangun sejak suara pintu di buka dari luar, tapi tetap berpura-pura tertidur karena penasaran dengan apa yang akan dia lihat dari seorang pria bernama Aldebaran ini.
Sejak kedatangannya tadi sore ke rumah sakit, dia begitu terkejut karena kehadiran tak terduga Al di kamar rawat putrinya.
Surya melihat semua kelembutan yang pria itu lakukan pada putri kesayangannya. Entah mungkin karena rasa sayangnya pada Andin yang sudah dia anggap sebagai putri kandungnya, dia seperti merasakan tanda-tanda kehilangan dari putrinya yang akan di bawa pria ini tidak lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musimnya Cinta (Season's Of Love Series/SoL)
Hayran KurguMenceritakan tentang kisah cinta antara mantan atlet ice skating yang cantik dengan lelaki tampan yang berprofesi sebagai pengusaha developer real estate. Semua tokoh berdasarkan sinet Ikatan Cinta.