{24}

1.4K 86 2
                                    

Deg.

Rony yang mendengar itu pun, pikirannya makin tidak karuan karna melihat kondisi Salma ditambah penjelasan dokter tersebut.

"Dok, apa ada acara yang lebih ampun Dok biar panasnya cepat turun" kata Rony.

"Sebenarnya gini yah Mas saya jelaskan terlebih dahulu, yang saya lakukan itu sudah cara terefektif dan hasilnya lebih cepat bereaksi seperti saya berikan cairan secara langsung melalui selang infusnya, tapi itu balik ke tubuh pasiennya ada yang cepat reaksinya ada juga yang lama, tapia da juga sih ini biasanya untuk bayi, tapi orang dewasa juga bisa kok mas, bisa lakuin metode skin to skin" kata Dokter.

"Hah Skin to Skin ? kata Rony yang kaget.

"Skin to Skin itu tidak seperti yang mas bayangin kok, gak semua yang bersentuhan fisik secara langsung it uke Vulgar, tapi itu metode untuk mentransfer panas ditubuh seseorang biar suhu tubuhnya normal" kata Dokter sambil tersenyum.

"Lo mikir apa sih Ron sampai Dokter aja tersenyum penuh arti sama Lo" kata Paul.

"Enggak Ul gue gak mikir apa-apa gue kan gak tau yah kaget aja, Lo juga pasti tau apa yang gue fikirin" jawab Rony penuh penekanan.

"caranya gimana dok?" tanya Nabila.

"Kalau bisa sih orang tuanya atau lebih tepatnya Ibunya mbak Salma aja mbak, soalnya mbak Salma berhijab juga itu privasi mbak Salma" kata Dokter.

"Mami nya sore baru datag Dok, mereka dalam diperjalanan pulag ke Indonesia" Nabila.

"Keluarganya juga boleh sih, kalau mbak juga gapapa, nanti sama-sama dilepas saja pakaian atasnya, nah tempelkan badan mbak Salma di dalam dekapan atau kalau tidak dibelakang juga bisa mbak Salma dipelukkan dari belakang" kata Dokter.

Mereka bertiga pun faham sama yang di maksud dokter dan mengangguk saja.

"Iya terimakasih banyak Dok, nanti saya coba kalau masih belum turun juga suhu tuuhnya" kata Nabila.

"Baiklah kalau gitu sama suster keluar dulu yah" kata Dokter.

"Iya Dok" Nabila.

"Terimakasih Dok" Paul & Rony, dijawab anggukan oleh suster dan dokternya.

Dokter pun berjalan keluar diiringi suster dibelakangnya, tinggal mereka berempat.

Bunyi panggilan telfon pun masuk, ternyata berasal dari Handphone Nabila, Nabila segera mengangkat.

POV Panggilan telfon

"Hallo, dengan siapa?" Nabila.

"Hallo, Bu Nabila saya dari klien yang kemarin saya mau ngabarin kalau meetingnya boleh kita tunda dulu untuk hari ini, saya berhalangan untuk datang saya ada kerjaan mendadak" Klien.

"Oh iya tidak apa-apa Bu, nanti ibu kabarin asisten saya aja biar nanti dia yang mengaturkan jadwal saya, takutnya saya nya juga ada kegiatan mendadak bu" Nabila.

"Iya bu, sekali lagi maaf karna mengganggu waktunya dan maaf juga karna saya tiba-tiba berhalangan hadir" Klien.

"Tidak apa-apa Bu, saya juga belum siap apapun saya masih ada urusan juga jadi tidak masalah bu" Nabila.

"Iya Bu Nabila sekali lagi maaf dan terimakasih" Klien.

"Sama-sama Bu" Nabila.

Tut (Panggilan ditutup)

Panggilan End.

Setelah mematikan telfon tersebut Nabila berjalan mendekat ranjang Salma, ia meletakkan punggung tangannya di dahi Salma, ia masih merasakan suhu tubuh Salma masih begitu panas.

"A BUNCH OF RICH PEOPLE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang