Noted; author nya galak, ga usah ada kepikiran buat jiplak😾🫵🏻
☆
☆
☆☆
☆
☆
☆☆☆☆Malam itu, setelah pembicaraan dan pengakuan cinta serta ucapan janji di pagi hari, arsam terlihat sibuk akan satu buku yang tengah ia baca. Tak lupa dirinya juga sempat untuk memberi informasi kepada ayah dan ibunya tentang acara singkat pagi tadi.
Senyumannya terukir jelas menghadirkan dua lesung pipi yang amat manis jika dipandang. Bahkan sampai detik itu juga dirinya masih tak bisa membayangkan bagaimana dengan tegas jendral haidar menerimanya meski dengan syarat yang cukup berat.
"esok akan menjadi hari yang panjang bagi saya. Tujuan saya sekarang adalah kamu ren" pikir arsam sejenak.
Laki-laki itu kemudian menutup bukunya dengan sangat hati-hati. Meletakkannya di atas meja. Lalu beranjak dari kursi kerjanya menuju kasur tidurnya yang sedikit panjang. Tak lama setelah itu, ia menutup mantanya, berharap jika esok hari bisa mendapat kabar yang lebih menyenangkan dari tadi pagi.
****
1 Bulan kemudian
Hari itu, setelah satu bulan lamanya arsam tak ada kabar ataupun sekedar mengunjungi rumah jendral haidar. Seperti yang telah dibicarakan dan diarahkan oleh beberapa atasan arsam, dimana para serda baru diperintahkan untuk ikut dalam rapat kemiliteran bersama para bintara lainnya.
Pagi itu, sebagaiman dugaannya. Arsam benar-benar sibuk akan jadwal kegiatan yang semakin padat. Sebagai lulusan akabri dengan predikat terbaik, arsam juga berulang kali mendapatkan lirikan untuk membantu para bintara lainnya.
Sesampainya ia di salah satu kodam bintaro tempat dimana ia diresmikan jabatan serda-nya, arsam segera melapor pada atasannya, laki-laki itu kemudian berjalan menuju ruang rapat. Di san aia juga bertemu dengan bayu dan dikta yang teryata sudah hadir lebih dulu darinya.
Tak selang beberapa lama, sesaat setelah dirinya duduk diposisinya. Rapat segera dimulai, acaranya yang berlangsung juga tak terlalu begitu lama bagi arsam dan kedua teman lainnya. Topik yang dibahas juga langsung menuju intinya permasalahan.
Menjadikan rapat selsai lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Sebelum akhirnya rapat itu ditutup, ternyata ada beberapa sersan mayor yang memperhatikan arsam, hingga akhirnya satu pertanyaan dari salah satu kedua serma yang cukup lama memperhatikannya tertuju untuknya."Semua bisa keluar, tetapi tidak untuk serda arsam dan serda bayu. Kalian tetap disini" titah salah satu sersan mayor dengan melirik ke arah keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Expulsion
Fanfiction"Cantik, harapan saya kali ini adalah menjadi masa depan mu ren" bisik arsam pelan yang hanya terdengar oleh angin malam yang kian menusuk tubuhnya.