Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh heheHAPPY READING
"Ada apa nak, kenapa menyuruh kami berkumpul disini" Tanya Danan.
Yaps sekarang mereka sedang berkumpul di ruang tv setelah selesai makan malam tadi Ziel bilang bahwa semua harap datang ke ruang tv karna ada sesuatu hal yang ingin Ziel bicarakan.
Tapi Jo tidak ada disana kebetulan sekali hari ini dia lembur dan Ziel tau itu makanya dia memutuskan untuk membicarakan ini dengan keluarganya.
"Jadi begini... ekhem...beberapa hari ini Ziel udah mutusin dan mempertimbangkan ini dengan baik, Ziel memutuskan akan berkuliah sesuai dengan apa yang papah inginkan" Ucap Ziel, dan itu membuat anggota keluarga tersenyum lega, mereka senang akhirnya anak bungsunya memutuskan untuk berkuliah.
"Itu bagus sayang, akhirnya kamu mau kuliah" ucap Danan.
"Tapi..." Sela Ziel yang membuat mereka kembali menatap Ziel.
"Tapi...apa dek?" Tanya shadira.
"Tapi Ziel tidak mau kuliah disini, Ziel udah cari universitas di kota lain dan otomatis Ziel juga harus tinggal disana, tapi kalian jangan khawatir Ziel udah urus semuanya dengan baik, Ziel hanya perlu izin kalian" Jelas Ziel yang membuat mereka terkejut dan sedih.
"Kenapa harus di kota lain nak disini juga banyak universitas yang bagus" Ucap Rena.
""Iya dek apa yang mamah bilang bener masih banyak universitas yang bagus disini...kamu mau ninggalin kami..."
"Waktu itu kalian bilang supaya ziel untuk kuliah dan masalah universitas terserah Ziel mau dimana saja asal Ziel melanjutkan pendidikan Ziel bukan, maka itu keputusan Ziel, lagipula Ziel ingin belajar mandiri maka dari itu Ziel harus kuliah di universitas itu dan ngkos disana kalian tenang aja Ziel akan jaga diri baik-baik".
"Apa yang kau katakan benar nak, waktu itu kami memang berkata seperti itu tapi kami tidak mau jauh darimu" Rena.
"Ziel kau tau kan bagaimana mamah mu, dia tak bisa jauh dari mu meskipun hanya sebentar saja" Danan.
"Maafin Ziel pah, mah, tapi itu sudah jadi keputusan Ziel untuk berkuliah di kota itu" Ziel menunduk.
"Hah...baiklah nak jika itu kemauan mu papah hanya bisa mendukungmu" Ucap Danan.
"Dimana...dimana kau akan berkuliah?" Itu Shadira yang bertanya.
"Ziel kakak mu tanya dimana kamu akan kuliah, dikota mana?" Rena.
"Di Kota...B ya dikota itu, aku sangat menginginkan kuliah di kota B.." Jawab Ziel dengan senyuman.
"Kota B itu lumayan dekat..." Sahut shadira.
"Ya makanya aku mengambil keputusan untuk pindah kesana karna memang lumayan dekat dengan kota ini" Ziel.
"Baiklah nak, kalau begitu mamah sama papah akan sering mengunjungimu disana".
"Baik mah..." Ziel.
"Maafin Ziel pah, mah, kakak..." Batin Ziel.Skippp***
Hari ini tiba masanya dimana Ziel akan berangkat ke kota B yang ia maksud dan ya tentu saja di antar keluarga nya.
Jo semalam tak pulang manusia itu nginep di kantor keknya soalnya sampe saat ini dia belum pulang juga.
Itu bagus bukan maka Ziel akan lebih mudah meninggalkan keluarga ini tanpa adanya drama dari kakak iparnya.
"Apa sudah semua sayang tak ada yang ketinggalan?" Tanya Danan.
"Udah pah...".
"Baiklah kalau gitu kita berangkat sekarang...".
"Ziel kakak akan sangat merindukanmu...hiks..." Shadira gak ikut btw karena lakiknya belum balik kantor.
"Ziel juga kak...jaga diri baik-baik...jika sudah mengandung kabari Ziel...hiks...".
Mereka saling berpelukan dan menangis sejadi-jadinya...
"Adikmu akan berkuliah di kota sebrang, kalian pamitan seperti mau berpisah selamanya saja" Ucap Danan dengan bercanda.
"Bisa jadi akan seperti itu pah...jaga mereka tuhan..." batin Ziel.
"Ayo kita berangkat sekarang..." Ucap Danan.
Yang nganter cuma Rena sama Danan.
Ziel melihat ke arah rumah yang sudah ia tinggali sejak kecil, dan ia kembali memeluk Shadira san g kakak angkat yang sangat ia sayangi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Untuk Jonathan||END✓
FantasiaPengorbanan?!! Ya itulah yang dilakukan Ziel Varendar ia rela mengorbankan cintanya demi kebahagiaan kakak angkatnya.. Disaat kekasihnya yang ternyata sudah dijodohkan dengan kakak angkat hati Ziel seakan di ambil dari badannya sangat sakit, duniany...