Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh heheHAPPY READING
Setelah selesai Ziel keluar dan melihat anak itu masih di posisi yang sama sambil mengisapi jempol nya.
"Anak baik...anak cantik siapa nama kamu hmm?" Tanya Ziel sambil berjongkok di depan anak kecil itu.
"Nala..." Jawab si bocil.
"Nala..." Anak kecil itu menggeleng, "Heh, terus kalau bukan Nala siapa dong Naya?" Anak kecil itu menggeleng lagi.
"Nalrrllrrra...mommy" ya dengan susah payah anak itu mengucapkan namanya.
"Oh..Nara..." Anak kecil itu mengangguk antusias sambil tersenyum manis.
"Nama kamu cantik kaya orangnya" Ziel mencubit pipi Nara lembut.
"Mommy..Nala mau nen...".
"Emmm..panggil kakak aja ya jangan mommy".
"No...ini mommy bukan kakak".
"Hah baiklah suka-suka kamu manis..".
Ziel agak gimana gitu di panggil mommy apalagi dia kan lakik masa si panggil mommy, tapi teringat dulu dia juga pacaran sama lakik eh ko malah inget kesitu sih skip..skip.., ya gakpapalah di panggil mommy sama anak manis seperti Nara, toh ini hanya sementara kan.
"Baiklah manis...sebelum nen kamu mandi dulu ya".
"Emm..iya mommy" penurut banget ini anak.
"Yaudah ayo kak-eh mommy mandiin".
Ziel menggendong anak itu dan membawanya ke kamar mandi, mandi pakai air hangat ya woy yakali abis kedinginan dimandiin air dingin nanti anak orang sakit.
Setelah selesai Ziel memakaikan baju baru kepada Nara kebetulan saat jalan pulang tadi dia membeli satu set pakaian anak untuk Nara.
"Nah udah... sekarang kamu makin cantik dan wangi".
"Nala mau nen mommy...Nala mau nen...".
"Yaudh ayok kak-ehh mommy buatin kamu susu, mau ikut atau nunggu disini?".
"Itut mommy..." Nara merentangkan tangannya dan Ziel menggendong Nara dengan senang hati.
Mimpi apa dia semalam sampai dia ketemu sama anak semanis Nara, padahal baru dua hari dia kembali ke kota ini udah di kasih cobaan yang harus di cobain.
Kapan lagi kan ketemu anak manis seperti Nara udah manis penurut lagi aarghhh gemes banget deh.
Kalau nanti Nara gak ketemu sama orangtua nyabjuga atau jangan-jangan Nara Yatin piatu lagi tapi gapapa itu bagus Ziel siap ko jadi ibu angkat sekaligus ayah Nara.
"Nih susunya udah siapp..." Ziel memberikan botol dot yang sudah terisi full susu anak yang tadi sudah ia beli juga.
Dengan cepat Nara menyedot silikon itu dengan kencang.
"Pelan-pelan aja sayang nanti tersedak".
Ziel menggendong Nara dan membawanya ke ruang tv sekaligus ruang tamu dan dia menyalakan channel yang menampilkan kartun yang biasanya disukai anak-anak.
Benar saja Nara anteng di pangkuan Ziel dengan terus menyedot silikon dot itu dan mata yang tertuju pada televisi.
Ziel yang sedang fokus memainkan ponselnya sesekali dia melirik ke bawah untuk melihat anak nya ini, eh apa barusan dia bilang anak uhhh udah nganggap anak nih sekarang hihi...
Terlihat mata Nara sudah sangat berat untuk terbuka tapi dia sepertinya suka dengan film kartun itu sehingga katanya dipaksa untuk terus terjaga dan itu membuat Ziel terkekeh gemas melihat kelakuan Nara.
Ziel mengelus pucuk kepala Nara dan itu membuat kantuk Nara semakin menjadi, ah alhasil Nara terlelap dengan mulut yang terus menyedot susu itu yang sudah tinggal sedikit.
"Selain gak rewel kamu juga pinter banget sayang" Cup...Ziel mengecup pucuk kepala Nara dan membaringkannya di pangkuan Ziel.
Ziel kembali memainkan ponselnya, biarlah dia tidur seperti ini karna baru saja menutup mata jika di tidurkan di kasur takutnya nanti malah kebangun terus nangis.
Oh iya bisa-bisanya Ziel baru ingat kan besok dia udah mulai kerja terus Nara harus di titip sama siapa dong, kalau di bawa nanti kena marah atasan gak ya masa baru masuk kerja udah di pecat kan gak elit banget.
Yaudahlah itu urusan besok, atau dia titip aja kerumah gala yak, nah iya bener tuh abis pulang bisa dia jemput lagi kan.
Jarak apartemen sama rumah gala gak terlalu jauh juga.
Dirasa udah lelap banget Ziel membaringkan Nara di kasur nya, tapi seolah tau Nara menggenggam erat baju Ziel dia gakmah jauh dari mommy nya kayaknya ya, alhasil Ziel juga ikut rebahan deh sampe ketiduran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Untuk Jonathan||END✓
FantasíaPengorbanan?!! Ya itulah yang dilakukan Ziel Varendar ia rela mengorbankan cintanya demi kebahagiaan kakak angkatnya.. Disaat kekasihnya yang ternyata sudah dijodohkan dengan kakak angkat hati Ziel seakan di ambil dari badannya sangat sakit, duniany...