~^22^~

5.7K 218 0
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh hehe

HAPPY READING


"Jo...".

"Pergilah...pergilah kemanapun kamu mau, mulai sekarang aku tidak akan memaksamu lagi, sepertinya memang benar kamu tidak menyayangi keluarga mu sampai-sampai kamu mau meninggalkan anak kakakmu sendiri, ayo sayang kita masuk" ucap Jo lalu dia menggendong Nara dan berjalan menjauhi ziel.

"Enda daddy...Nala mau mommy..hiks...".

"Mommy...Nala mau mommy...daddy..lepaskan Nala...hiks..".

"Diam lah Nara, mommy mu tidak menginginkan mu".

"Hiks...mommy....".

Ziel tertunduk dia tak tau harus apa, jujur saja di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia masih menyimpan perasaan yang sama pada Jonathan dan jika ia tinggal bersama nya maka itu akan

"BA-BAIKLAH...A-aku...aku...akan tinggal disini bersama kalian" Ucap ziel pasrah karna jujur saja ia tak tega melihat Nara yang menangis seperti itu.

Jo tersenyum smirk dan dia berbalik, ya rencana nya berhasil kali ini, ia sengaja mengatakan itu pada ziel supaya ziel luluh dan mau tinggal bersama nya dan juga Nara.

Jo menghampiri ziel kembali dan dia tersenyum manis pada kekasih nya itu, akhirnya setelah sekian lama Jo kembali mendapatkan ziel walaupun belum 100% tapi ia jamin semuanya akan kembali dalam waktu yang akan datang.

"Mommy...nda boyeh tinggayin Nala...hiks..." Nara merentangkan tangannya ingin di gendong ziel.

"Iya sayang mommy gak akan tinggalin kamu".

"Ayo sebaiknya kita masuk udara semakin dingin" Ajak Jo dan dia merangkul ziel membawa kekasih nya itu masuk kedalam mansion, knpa masih nganggap kekasih..Jo sampai kapanpun hanya memiliki satu cinta yaitu Ziel nya.

Dan ziel juga gak mau munafik di dalam hati kecilnya masih ada perasaan yang sama  seperti dulu kepada Jo, bahkan ia sakit hati dan sesak ketika mengetahui Jo sudah memiliki anak dengan orang lain.

Tapi untunglah orang lain itu adalah kakak angkat, tak apa ziel masih bisa menerimanya.

Tunggu, itu kan yang ziel inginkan bukan..mantan kekasihnya membahagiakan kakaknya dan memiliki anak semua itu sudah terwujud, itu artinya pengorbanan ziel selama ini tidak sia-sia kan?.

"Dimana kamar ku Jo?" Tanya Ziel pada Jo saat sudah berada di ruang tamu.

"Di atas..ayo ku antar ke kamar mu".

Ziel pun berjalan mengikuti Jo untuk menuju ke kamar baru nya, ziel sebenarnya agak ragu untuk tinggal disini, sopankah masalalu suami kakaknya tinggal bersama dengannya satu atap.

Saat sudah sampai di depan kamar ziel berhenti dan terlihat keraguan dan kegelisahan di wajah ziel.

"Kenapa berdiam diri disana masuklah, ini kamar mu".

Ziel pun melangkahkan kakinya di lantai kamar itu, dia melihat sekeliling dan disana terdapat dua bingkai foto yang besar disitu ada foto Jonathan dengan almh.kakaknya dan satu bingkai foto satunya...

Foto dirinya dengan Jo dulu waktu masih berpacaran?! Apa-apaan ini, apa selama ini dia memajang foto itu di rumah mereka? Apa kak shadira tahu?.

"Apa ini Jo, kenapa ada foto masalalu kita disana?".

"Masalalu apa ziel, tidak ada masalalu aku tidak pernah menganggapmu masalalu kau harus tau itu".

"Tetap saja Jo, harusnya hanya foto mu dan kakak yang harusnya ada disana".

"Ayolah ziel, aku ditinggalkan oleh mu saja sudah membuatku frustasi hanya itu yang bisa membuat ku tenang, dan setelah kakakmu meninggalkan kami aku semakin terpuruk".

"Jo...apa kakakku tau tentang kau dan aku?".

"Tidak...dia tidak tau, bahkan aku belum sempat memberitahunya".

"Lalu foto itu...".

"Foto itu aku pajang saat kakakmu tiada, awalnya foto itu aku pajang di kamar sebelah tapi aku pindah kan ke kamar ini supaya setiap pagi hal pertama yang aku lihat adalah Wajah mu".

"Ah...tunggu berarti kamar ini...".

"Ya, ini kamar ku dan kakakmu yang sekarang akan menjadi kamar kita".

"APA KAU GILA JO...MANA BISA BEGITU KAMAR KAKAKKU TETAPLAH KAMAR KAKAK, AKU TIDAK MAU MENGGANTIKANNYA".

"Tenanglah...sayang aku mohon kembalilah padaku seperti dulu, aku masih sangat mencintaimu...jadilah ibu dari anakku dan jadilah istri untukku".

"Enggak..itu tidak akan pernah terjadi Jo, kau tetap suami kakakku, sudah tidak ada apa-apa di antara kita, lupakanlah".

Ziel pun keluar dari kamar itu dan meninggalkan Jo yang masih berdiri di kamar itu.

Dia menuju lantai bawah dimana tadi ia menitipkan Nara kepada salah satu maid disana.

"Mommy...mommy mau temana? Jangan tinggayin Nala mommy...".

"Enggak sayang mommy gak akan ninggalin kamu, mommy mau nemuin kamu barusan".












Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang