Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...------------------------------------
Manusia mana yang jika di hadapkan dengan musuh akan tersenyum? Tidak ada. Sama halnya seperti yang di lakukan oleh Agatha saat ini. Tatapan sinis langsung terpasang di wajahnya ketika melihat musuh bebuyutannya kini hadir tepat di hadapannya.
Giska Angelica, musuh bebuyutan Agatha dari zaman SMA.
"Long time no see juga Giska si lonte berkedok ani-ani, ups" ejek Agatha.
"Well, cukup mengejutkan bertemu dengan musuh abadi gue dan juga my bunny sweety gue, Calvin Juso Handono" ucap Giska dengan senyum manis di wajahnya.
"Huek..." ejek Agatha dengan gaya muntahnya.
"Waw... Ternyata seorang Agatha saat ini sedang hamil? Ada bapaknya gak sih? Jangan-jangan gak ada lagi" balas Giska meledek.
Agatha tertawa dan bangkit dari duduknya. Dia menatap perempuan yang berdiri di hadapannya dengan mencemooh. "Sorry-sorry aja nih, gue hamil begini bapaknya jelas ada, bahkan status anak gue juga jelas. Beda lagi kalau lo yang hamil, kali aja lo hamil anak bram. Beramai-ramai maksud gue."
"Sialan lo, Agatha" geram Giska.
"Eh, kenapa? Gue bener ya? Sorry deh kalau lo ke sindir" ejek Agatha.
"Lebih baik lo pergi dari sini. Lo perusak suasana dan yang paling penting lo itu perusak hubungan orang lain" geram Calvin yang kini juga ikut bangkit dan menatap Giska dengan tatapan marah.
"Jadi, hubungan lo sama cewek cupu itu berakhir?" ejek Giska. "Lebih baik lo sama gue, Calvin. Sama gue lo akan terus gue bikin keenakan" lanjutnya.
Calvin menatap jijik.
"Ck, mana mau Calvin sama cewek bekasan kaya lo. Ya kali Calvin yang spek arjuna gini di pasangan sama cewek spek tai anjing kaya lo, ya gak bakalan level lah" hina Agatha. "Lagian ya Giska, cowok-cowok pun bakal mikir beratus-ratus kali kalau mau hidup berpasangan sama lo. Ya paling yang mau sama lo cuman mau nikmatin tubuh lo doang, habis itu lo di buang deh. Kasian" Agatha tidak peduli jika ucapannya menyakiti hati perempuan itu, dia benar-benar memiliki dendam kesumat dengan perempuan di hadapannya ini.
"Kurang ajar ya lo, Agatha" marah Giska dan hendak mendorong tubuh milik Agatha, namun sebuah air dingin mendarat di atas kepalanya.
"Duh, sorry-sorry tante, tangan gue licin nih."
Agatha terkekeh ketika melihat Axel menyiram gelas berisi jus ke kepala Giska. "Bagus. Pertahankan ya anak mami" Agatha memberikan jempolnya dan di balas kedipan mata oleh Axel.
"Dia--- anak lo?" kaget Giska menunjuk Axel yang berdiri di hadapan Agatha.
"Iya, yang lo tunjuk itu anak gue, anak kandung gue. Kenapa? Kaget? Gak usah kaget juga kali" jawab Agatha dengan senyum puas.
Giska menatap tak percaya dengan remaja lelaki di hadapannya. Dia akui remaja lelaki di hadapannya ini tampan dan memiliki kemiripan dengan Agatha. Sial, dia terlalu terkejut ketika mengetahui fakta mengenai musuh bebuyutannya. Dia kemudian menatap ke arah Agatha dan Calvin secara bergantian. Apa jangan-jangan kedua orang itu menikah tanpa sepengetahuannya? Sial. "Lo sama Calvin nikah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAMAN SAHABATKU || END
Romance"Akhirnya, setelah sekian lama saya menemukan kamu, sweety." Tubuh Agatha seketika menegang ketika mendengar suara yang sangat dia kenal. Suara yang bertahun-tahun tidak pernah dia dengar, kini kembali mengalun dengan lembut di telinganya. Dia tau s...