Lima

522 24 4
                                    

Briana merapikan blazer hitamnya sekali lagi sebelum melangkah masuk ke ruang rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Briana merapikan blazer hitamnya sekali lagi sebelum melangkah masuk ke ruang rapat. Wanita berusia 25 tahun itu sedang mengembangkan bisnis keluarganya selama beberapa tahun terakhir, dan hari ini adalah momen penting. Perusahaan teknologi yang ia pimpin, Benji Firma Technologies (BFT), sedang di ambang terobosan besar. Namun, untuk mewujudkannya, mereka membutuhkan suntikan modal yang signifikan.

Ruang rapat sudah dipenuhi oleh jajaran eksekutif senior dan anggota dewan direksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang rapat sudah dipenuhi oleh jajaran eksekutif senior dan anggota dewan direksi. Briana mengambil tempat di ujung meja, mengeluarkan laptop dan beberapa dokumen dari tas kerjanya. Ia menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri sebelum memulai presentasi.

"Selamat siang, semuanya," Briana memulai dengan suara tegas. "Seperti yang kita ketahui, hari ini kita akan membahas perkembangan terbaru Benji Firma Technologies dan rencana ekspansi kita ke pasar Asia Tenggara."

Selama satu jam berikutnya, Briana memimpin diskusi dengan penuh percaya diri. Ia memaparkan data penjualan, tren pasar, dan proyeksi pertumbuhan. Para peserta rapat terlihat antusias, sesekali mengajukan pertanyaan atau memberikan masukan.

Namun, ada satu topik yang membuat suasana rapat menjadi lebih serius. Investor misterius yang belakangan ini menunjukkan minat besar terhadap Benji Firma Technologies.

"Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya," Briana melanjutkan, "kita telah menerima tawaran investasi yang sangat menarik dari sebuah perusahaan venture capital. Nilai investasinya cukup besar untuk mendukung ekspansi kita selama lima tahun ke depan."

Seorang anggota dewan direksi mengangkat tangan. "Apakah kita sudah tahu siapa di balik perusahaan VC ini, Briana? Rasanya agak tidak biasa mereka begitu tertutup tentang identitasnya."

Briana mengangguk. "Saya mengerti kekhawatiran Anda. Memang, situasi ini cukup unik. Mereka sangat menjaga privasi dan hanya berkomunikasi melalui perwakilan hukum mereka. Namun, sejauh ini semua persyaratan dan proposal yang mereka ajukan sangat masuk akal dan menguntungkan bagi kita."

Diskusi pun berlanjut, membahas pro dan kontra dari tawaran investasi tersebut. Beberapa orang mengkhawatirkan risiko bekerja sama dengan pihak yang identitasnya tidak jelas, sementara yang lain berpendapat bahwa kesempatan ini terlalu bagus untuk dilewatkan.

PURE BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang