Chapter 32 - Spoiler Bab

35 5 0
                                    

🦊🦊🦊

Sean mengaduk bubur hangat di dalam mangkuk, "Aku menyuruh Jungma membawakanmu bitterbalen dan juga banyak cokelat. Yang aku tahu, ada wanita di rawat di sini yang sangat suka sekali makanan itu."

Sepasang netra Andin langsung berubah berbinar senang.

Sean tersenyum kecil melihat wajah Andin yang tidak lagi terlalu pucat," Sayang sekali, sepertinya aku harus menelepon Jungma dan memberitahunya kalau tak usah membawa cokelat-cokelat itu ke mari." katanya berpura-pura terdengar menyesal.

Andin meneguk ludah, dan dia pun mulai menurunkan tangannya di atas bibirnya, "Apa kau serius akan membawakan aku cokelat?"

Sean melirik pada Andin yang menatap penuh harap ke arahnya, "Apa aku bilang itu untukmu?"

Andin mengembungkan pipinya kesal, "Kalau bukan untukku memang buat siapa lagi? Di sini kan hanya ada aku yang di rawat."

"Elsa juga di rawat di sini, bersebelahan dengan kamarmu." sela Sean. Berkat ucapannya itu membuat Andin melengos tak lagi mau meladeninya.

"Andin...." panggilnya, tapi tak di hiraukan oleh Andin. Malah, Sean mendapat punggung dingin Andin sebagai jawabannya.

Surya yang tadi duduk di sofa panjang, memberi isyarat pada Sean untuk keluar.

Sean menatap bingung pada keduanya, kenapa atmosfir ruangan yang tadinya penuh candaan berubah menjadi dingin begini. Hanya karena dia baru saja menyebut nama Elsa dalam obrolan mereka.

Surya mempersilakan Sean duduk di sampingnya. Helaan napasnya yang keras itu, membuat alis Sean terangkat bingung.

"Apa ada yang salah dengan ucapanku barusan padanya?"

.
.
.

"Waktu Andin dan Elsa bertengkar, Jungma ada di dapur, dia bergegas menemui Andin setelah mendengar suara nyaring dari guci yang pecah."

"Dan kau percaya dengan apa yang di katakan Elsa?"

"Tak ada yang bisa kulakukan selain memercayainya." Sahut Surya.

Sean mulai marah mendengar kata-kata ini lagi yang keluar dari Surya, "Dulu pun kau juga bilang begitu, Paman. Apa kau tak menyadarinya, sejak kedatangan Sarah dan Elsa, Andin sering sekali jadi terluka dan ini adalah operasi keduanya yang dia lakukan!"

Setahun, selang setahun kedatangan Sarah dan Elsa ke kediaman Hielson, Andin harus di larikan ke rumah sakit karena tusukan yang di terima Andin di perutnya.

Alasannya pun terdengar tak masuk akal bagi Sean waktu itu.

Andin bukan orang yang ceroboh, yang bisa tiba-tiba jatuh lalu menusukkan perutnya sendiri ke cabang pohon hias milik Surya.

Surya terpekur. Memang benar, sejak kedatangan Sarah dan Elsa ke mansion beberapa hal banyak berubah.

"Andin memang menentang pernikahanku dengan Sarah, Sean. Dan aku tak berdaya akan hal itu." ujarnya lemah. Bahunya merosot karena kenyataan itu.

"Kau tahu dia tidak setuju, tapi tetap menikahi Sarah."

"Aku mencintainya. Aku mencintai istriku."

"Bagaimana dengan Andin? Kau tidak mencintainya?"

Surya mulai berubah kesal juga karena rasa cintanya pada anak angkatnya di pertanyakan begini.

"Aku juga sangat mencintai putriku, Sean! Hanya karena aku menikahi orang yang kucintai, beraninya kau meragukan kasihku pada putriku sendiri?!" ucap Surya sangat marah, harga dirinya terluka karena tuduhan Sean padanya.

Sean berpaling, tidak paham lagi bagaimana mengatakannya pada Surya kalau wanita yang dicintainya, tak pernah suka pada Andin.

Musimnya Cinta (Season's Of Love Series/SoL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang