Entah sudah berapa lama Maya tertidur, hari yang tadinya terang mulai gelap, untungnya lampu Villa ini otomatis dengan hitungan jam, ketika hari mulai gelap, lampu-lampu otomatis menyala dengan sendirinya kecuali kamar Villa.
Maya masih merasakan sakit yang teramat sangat di bawahnya, dia merasa jijik pada dirinya saat ini, dia sangat merasa hina dan kotor, belum lagi ucapan Sylus yang sangat menyakitinya, Maya merasakan sebuah tangan memeluknya dengan erat saat ini, dia kembali menangis dalam keheningan, dan mencoba dengan perlahan menjauhkan tangan itu, setelah berhasil menjauhkan tangan itu, dengan perlahan dia mulai meninggalkan tempat tidur seraya menahan sakit dibawahnya, setelah itu dia berjalan keluar kamar dengan jalan yang aneh, setiap langkahnya terasa menyakitkan saat ini, masih sambil menangis dia mengambil celana dalam, bra dan roknya di sofa, mengenakannya kembali, dan menatap nanar kaosnya yang sudah terobek, dia mengalihkan pandangannya pada kaos Sylus, dan memilih menggunakan kaos itu saja saat ini, kaos itu sangat besar dan panjang ditubuhnya, nampak menjadi sebuah dress saat dia gunakan, lalu dia meraih tas nya dan memesan sebuah taksi untuk menjemputnya..
.
.
Maya masih terdiam, dia tidak tau harus kemana saat ini, tidak mungkin dia pulang kerumah dengan kondisinya saat ini, kedua pergelangan tangannya ada bekas memar, leher yang banyak meninggalkan bekas kemerahan, belum lagi mata dan bibirnya bengkak.
"...Tara...bolehkah aku malam ini tidur ditempatmu?" Akhirnya Maya menelpon Tara dengan suara bergetar..
.
.
"Ma...Maya?!" Tara terkejut melihat Maya dengan Mata dan bibir yang bengkak, dan pandangannya semakin menajam melihat beberapa bekas kemerahan dilehernya, dan baju kebesaran yang digunakan oleh Maya saat ini yang tak pernah dilihatnya sama sekali.
"Kau diperkosa siapa? Huh?! Ayo kita ke rumah sakit sekarang, lakukan visum dan segeralah ke kantor polisi!" Tara meraih tangan Maya dan tidak memperdulikan penampilannya saat ini, dia menarik Maya mengikutinya.
Tiba-tiba Maya kembali menangis, dan Tara menghentikan langkahnya, dan ikut menangis bersama Maya.
"...hiks...Tara...aku sangat lelah, bisakah aku mandi dulu dan istirahat?" Tanya Maya.
"Kau harus kerumah sakit!! Hiks...siapa bajingan itu?! Apa kau mengingat wajahnya? Dimana dia melecehkanmu?!" Tanya Tara bertubi-tubi.
"...hiks...S...sy-sylus...hiks..."
Tubuh Tara menegang, wajahnya memerah padam, dan matanya menyiratkan emosi yang dalam.
"Jangan mandi! Nanti buktinya hilang! Ayo kerumah sakit!"
"Hiks...tidak!! Aku tidak mau...sudah...aku lelah..."
"MAYA KAU BODOH YA!! KAU BARU SAJA DIPERKOSA!!" Tara membentak Maya dengan kesal.
"Hiks...Tara...kumohon...aku ingin istirahat...a-aku tidak mau nenek tau...hiks...a-aku...hiks...hanya punya nenek didunia ini...hiks...aku tidak mau menyakitinya..." racau Maya.
"Lalu kau kesakitan sendiri? Justru nenek harus tau kelakuan si bajingan itu!"
"Kumohon...hiks...aku tidak mau pengalaman 10 tahun lalu terulang...hiks...kau kan tau nenek selalu sakit-sakitan saat ibu dan ayahku meninggal...kalau dia tau hal ini juga bagaimana dia nanti? Aku tidak mau...hiks..."
"Maya...lalu kau bagaimana?"
"Sekarang ini aku hanya ingin menenangkan diriku dulu...hiks...yang pasti aku tidak mau nenek tau...hiks...tolong...mengertilah..." mohon Maya.Tara mulai melunak dan memeluk Maya dengan erat, mereka berdua sama-sama menangis saat ini, untungnya saat ini ibu dari Tara tidaklah berada dirumah, karena bisnis keluar negeri, maka mereka hanya berdua saja dirumah ini.
.
"Aku sudah chat nenekmu bahwa kau tidur disini, kau sudah izin belum?" Tanya Tara lagi untuk memastikan.
"Sudah kok, saat di taksi tadi aku izin tidur disini beberapa hari. Kata nenek tidak apa-apa asal tidak meninggalkan belajar."
Maya sudah nampak segar sehabis mandi, dan berganti pakaian dengan daster dari Tara, rambut Maya masih basah segera di hair dryer oleh Tara.
"Sylus ada menghubungimu tidak?" Tanya Tara.
"Aku tidak ada mengecek HP lagi selesai membaca balasan nenek dan menelponmu."
"Sekarang kau istirahat saja...urusan Sylus biar aku yang hadapi!" Jawab Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flipped
RomanceMaya Chen merupakan teman masa kecil Zayne dan menyimpan rasa lama untuk Zayne sejak awal kepindahannya ke Linkon, namun sayangnya surat yang sudah ia persiapkan untuk Zayne jatuh ke pria berandal disekolahnya bernama Sylus yang terkenal sebagai atl...