part 6

237 23 0
                                    

"Hmmm.."

Shikamaru terlihat keluar dari mobilnya, dia baru tiba dirumah setelah seminggu ini melakukan perjalanan bisnis ke Paris.

"Sepi.. oh ia semua pada libur." Shikamaru sempat kaget melihat rumah terlihat sepi, walaupun memang setiap harinya tidak ada maid yang menginap dirumah, tapi selalu ada satpam yang berjaga 2 atau tiga orang. Namun dia baru ingat kalau setiap tanggal 15 tiap bulannya semua pekerja diliburkan seharian.

"Hmmmm.." shikamaru kembali menarik nafas lelah karena ingat pesan dari ibunya kalau mereka sedang pergi berlibur bersama shikadai. Padahal dia buru-buru pulang karena sangat merindukan shikadai.

Shikamaru berjalan sedikit gontai kearah pintu rumah. Ini sudah pukul satu dini hari. Dia mengantuk dan lelah.

Kira-kira sepuluh langkah lagi dari rumah, shikamaru dikagetkan dengan pintu rumah yang tiba-tiba terbuka dan dari sana terlihat hinata berlari, ah dia baru ingat kalau hinata satu-satunya maid yang tinggal dirumahnya atas permintaan ibunya.

"Hikss.. boruto.. sayang, bangun..oh Tuhan bagaimana ini. Boruto, bangun sayang. Kamu kenapa." Shikamaru yang tadinya sudah sangat mengantuk kini tiba-tiba kembali 100% ON.

Dia kaget melihat keadaan hinata yang sangat terlihat kacau, dia menangis, berlari tanpa alas kaki dan pijakannya terlihat meninggalkan jejak darah, itu artinya telapak kakinya hinata pasti sedang terluka.

Brak..

Hinata yang sedari tadi berlari tanpa melihat jalan akhirnya menabrak tubuh shikamaru. Kekagetan shikamaru belum berakhir saat dia baru menyadari kalau hinata sedang menggendong bayi.

Tunggu, kenapa bayinya kaku dan mukanya membiru. Dan sepertinya bayi nya sangat kesusahan bernafas.

"Tuan.. tolong.. tolong anak ku, tolong antar kerumah sakit." Hinata memohon terbata dan menangis. Walaupun shikamaru masih bingung siapa bayi yang ada digendongan hinata, tapi dia harus fokus saat ini.

"Hei.. tenang dulu, apa yang terjadi."

"A.. aku ti dak ta u.. aku hanya meninggalkan nya sebentar mengambil minum, saat aku kembali dia sudah begini." Tangis hinata sambil menatap sendu kearah shikamaru seolah berharap shikamaru akan menyelamatkan anaknya.

"Shika.. kumohon antar ke rumah sakit. Hiks. Boruto sayang, bangun sayang."

Shikamaru sempat kaget dengan panggilan hinata padanya, bukan 'tuan' seperti biasanya, tapi 'shika.'

"Sini" shikamaru mengambil boruto dari gendongan hinata, tubuh hinata sudah sangat gemetaran, dia takut boruto malah akan jatuh.

Shikamaru mengamati boruto, dia ingin tau dulu apa yang terjadi, agar dia bisa melakukan pertolongan pertama, dilihat dari warna wajah boruto, dia tidak akan bisa bertahan lama dengan kondisi seperti ini, rumah sakit terdekat memakan waktu 15 menit dari sini, begitu juga dengan ambulan paling cepat bisa sampai 10 menit lagi.

"Sepertinya dia menelan sesuatu dan nyangkut ditenggorokannya." Batin shikamaru setelah bebedapa saat mengamati keadaan boruto.

Dengan cepat shikamaru menelungkupkan tubuh mungil boruto di lengan kirinya yang kekar.

"Apa yang kau lakukan?" Hinata panik dan makin menangis saat melihat shikamaru melakukan itu. Dia hendak meraih boruto kembali namun shikamaru menahan tangan hinata.

"Percaya padaku." Kata shikamaru berusaha tenang karena keadaan boruto makin memburuk. Hinata akhirnya hanya bisa pasrah.

Shikamaru memposisikan boruto tengkurap di lengan yang ditopang dengan pahanya. Setelah memastikan posisi kepala boruto lebih rendah daripada badannya, setelah itu shikamaru melakukan tepukan di punggung boruto  dan tekanan di dadanya.

Its YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang