Ketika paul menjemput nabila di butik. Ternyata, butik itu sudah tutup. Namun, tak ada wajah istri nya disana.
Saat paul mencoba menghubungi nabila. Namun, tak ada respon dari wanita itu. Melainkan, nabila mengirimkan paul sebuah foto yang dimana foto itu tadi dikirim oleh rangga.
"Nabila tau?". Ucap paul dengan nada terkejut saat wanita itu mengirimkan nya foto tersebut.
Paul pun terburu buru pergi dari tokoh tersebut dan balik ke rumah nya nabila. Karena, nabila pasti disana.
Paul sampai di rumah nabila pukul 18.30 malam. "Nab, saya bisa jelasin". Ucap paul yang seperti nya tidak mau nabila salah paham dengan nya.
"Saya ga mau orang tua saya denger apa yang kamu ucapakan tentang perempuan itu. Tolong hargain orang tua saya, kalau kamu ga bisa bisa hargain pernikahan kita. Setidak nya, kamu hargain orang tua saya". Ucap dingin nabila dengan nada berbisik nya karena kini mereka berada di ruangan tengah dimana ruangan itu tak jauh dari ruang sholat yang kini diisi oleh orang tua nabila karena selesai menjalankan sholat magrib.
"Eh nak paul udah pulang". Ucap umah nya nabila ketika melihat menantu nya itu datang.
Paul pun salim dengan orang tua nya nabila. "Iya mah, bah baru selesai urusan kantor". Ucap canggung paul sedangkan nabila hanya tersenyum kecut mendengar penuturan bohong paul yang nabila tau bahwa paul hari ini tidak ke kantor melainkan bertemu dengan perempuan itu.
"Udah sholat?". Abah.
"Belum bah". Paul.
"Yaudah sana bersih bersih. Abis itu sholat dan baru kita makan malam bareng". Abah."Yaudah, nab sana siapin keperluan suami mu". Nabila hanya nurut dan berjalan duluan ke arah kamar dan di susul oleh paul.
Ketika mereka berdua sudah berada di kamar. Paul tetap ingin menjelaskan ke nabila. "Saya ada alasan mengapa saya bertemu dengan giska nab". Paul.
"Apa ucapan saya kurang jelas tadi?. Saya ga mau bahas apapun itu karena saya ga mau orang tua saya tau dan saya ga peduli hal itu. Karena saya tau, kamu ga akan lepas dari dia". Ucap ketus nabila yang kecewa kepada paul karena berbohong.
"Saya ga mau kamu salah paham sama saya". Paul.
"Saat kamu berbohong. Berarti kamu udah tau kan, kalau saya akan kecewa?". Nabila.
"Iya saya tau, saya minta maaf". Paul.
"Sholat, waktu nya mau habis". Nabila yang pergi dari hadapan paul untuk menyiapkan alat sholat paul. Dan paul hanya menundukkan kepala nya saja. Dan berjalan lesu ke arah kamar mandi untuk bersih bersih.Saat paul berada di kamar mandi. Tak sengaja nabila melihat notifikasi pesan masuk dari giska.
"Aku harap kamu punya keputusan untuk hubungan kita sayang. Aku udah ga mau nunggu terlalu lama lagi. Aku pengin menikah sama kamu". Isi pesan tersebut yang tak sengaja terbaca oleh nabila.
Nabila langsung duduk di pinggir kasur tersebut. "Kenapa harus saya?. Kenapa harus saya yang masuk ke dalam cerita rumit ini?". Lirih nabila sambil menyembunyikan wajah nya itu di tangan yang terlihat di paha nya itu.
Dan ketika paul selesai mandi. Dirinya melihat nabila sedang tertunduk di atas kasur. Membuat nya langsung menghampiri nabila.
"Maaf, saya buat kamu kecewa". Ucap paul yang merasa nabila sedang seperti itu karena ulah nya. Padahal, nabila habis baca pesan masuk dari giska."Kenapa harus saya!. Kenapa harus saya yang kamu bawa di dalam dongeng kamu!. Kenapa harus saya yang saya kamu pilih!". Ucap nabila dengan penuh penekanan, namun suara nya sangat kecil. Karena, nabila benar benar tak mau orang tua nya tau soal itu.
"Saya sedang mencari jalan terbaik nabila. Tolong bantu saya untuk menemukan jalan terbaik itu". Paul yang kini bersimpu di depan nabila.
"Kamu mau tau jalan terbaik itu?. Jalan terbaik itu, kamu ga bawa saya ke dalam dongeng mu yang menyeram kan itu ke dalam hidup saya. Dan seharus nya kamu pilih wanita itu bukan pilih saya yang hanya kamu anggap sebagai penenang bukan sebagai pemenang di di akhir cerita kamu". Suara mereka benar benar pelan. Namun, sama sama penuh penekanan. "Tolong, akhiri semua nya. Sebelum saya benar benar masuk ke dalam dongeng yang menyeram kan itu. Saya tidak mau di bawa kesana, buat saya itu sangat menakutkan". Lanjut ucapan nabila dan langsung pergi meninggalkan paul di dalam kamar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menata Cinta
Ficção AdolescenteJika aku bukan yang kamu inginkan. maka, biarkanlah aku untuk berusaha agar aku menjadi seseorang yang kamu dambakan.