🦋 HAPPY READING 🦋
••••••••••••••••••••••••••••
Disebuah ruangan yang mewah. Nampak seorang lelaki paruh baya sedang bergerak gelisah. Kedua tangannya bergetar, ia menggigit ujung kuku nya cemas.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Tanya seseorang itu pada sang lawan bicara yang terlihat santai menghirup sebatang rokok di pojok sofa.
"Apa yang kamu takut kan. Bocah bodoh itu tidak akan pernah bisa menemukan satu bukti apapun tentang pembunuhan orang tuanya. Orang-orang ku telah membersihkan semuanya, kamu tidak perlu khawatir."
"Tapi, tuan Tanaka. Anda tidak tau bahwa bocah bodoh yang sepuluh tahun lalu kita temui kini telah menjadi seseorang yang sangat berkuasa. Ia bisa menemukan kita kapan saja"
Atmajaya Rahardja. Pria paruh baya itu berjalan pelan ke arah lawan bicaranya dengan wajah memucat.
"Ck. Seharusnya sejak dulu aku mengirim bocah itu menemui orang tuanya di neraka" timpal Satriyo Tanaka berdecak marah.
Kedua lelaki paruh baya tersebut adalah orang yang terlibat dalam pembunuhan orang tua Sivia dan Revandra.
Keluarga Bagaskara dan Kaliandra sejak dulu dikenal sebagai keluarga pembisnis yang memiliki kekayaan yang melimpah. Tak jarang orang-orang yang serakah akan memanfaatkan kedua keluarga tersebut untuk menjalin kerjasama demi kemajuan perusahaan mereka. Dan masa kelam keluarga Bagaskara dan Kaliandra terjadi sepuluh tahun silam, tepat dimana kedua orang tua Sivia dan Revandra ditemukan meninggal saat perjalanan bisnis keluar kota. Kasus pembunuhan tersebut sudah pernah dibawa ke persidangan oleh pihak Sivia dan Revandra, Namun sayangnya, para tersangka malah dibebaskan karena kurangnya bukti yang memadai. Dan hingga saat ini orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan tersebut masih hidup berkeliaran dengan bebas, tanpa mengetahui bahwa nyawa mereka bisa melayang kapan saja ditangan Revandra.
"Kita harus menyiapkan rencana untuk menyingkirkan bocah itu." usul Satriyo sembari berdiri menegakkan tubuhnya.
Mengangguk setuju, Atmajaya menyahut, " Satu-satunya kelemahan Revandra Bagaskara adalah Sivia Kaliandra. Kita bisa memanfaatkan gadis itu, tuan."
"Kalo begitu cepat bawa gadis itu kehadapan Ku. Pastikan kamu membawa gadis itu hidup-hidup. Kita akan memainkan permainan yang menyenangkan" Satriyo tersenyum miring, memikirkan rencana balas dendam yang sepertinya akan sangat seru dilakukan.
Atmajaya meringis tertahan, "sepertinya akan sedikit tuan. Gadis itu--Sivia Kaliandra saat ini sedang diculik. Bahkan tidak ada satu orang pun yang mengetahui keberadaan gadis itu sekarang" jelas Atmajaya membuat Satriyo mengerang marah.
"Aku tidak mau tau. Temukan gadis itu secepatnya atau putri kesayangan mu itu sebagai taruhannya" ancam Satriyo menatap tajam ke arah Atmajaya.
Dengan tubuh bergetar, Atmajaya mengangguk.
"Baik. Saya akan menemukan gadis itu secepatnya. Saya permisi" pamit Atmajaya meninggalkan Satriyo yang mengepalkan tangannya kuat.
"Bocah sialan!" teriak Satriyo sembari menghancurkan semua barang yang ada disekitar lelaki itu.
Disisi lain
KAMU SEDANG MEMBACA
The Male Lead's Obsession
Fantasi"Jadilah gadis penurut atau mau aku patahkan kaki mu agar kamu tidak bisa kabur lagi hm?" *** Sivia Anastasya, gadis hiperaktif dan asal ceplas ceplos di SMA BINTANG. Mendadak berpindah jiwa menjadi Sivia Kaliandra, si gadis Introverts sekaligus tok...