Disclaimer: I don't own anything except the plot. Characters belong to the Greatest J.K Rowling.
Harry Potter / Dramione Fanfiction.
Writer notes: Sudah banyak fanfiction dengan ide serupa, namun author ingin membuat cerita tema ini dengan ide sendiri. Mohon Maaf kalau ada kesamaan tema cerita dengan milik author yang lain.
Enjoy!
_________________________________________________________
Sejak Ginevra Weasley melayangkan tatapan seolah ingin membunuhnya dan pertanyaan Hermione, Draco sedikit banyak mempertanyakan akan apa yang terjadi. Apa yang tiga wanita itu bicarakan? Kenapa dirinya seolah merasa tersudut? Apakah karena dirinya yang datang ke pesta Theo? Padahal dirinya memikirkan cukup lama untuk datang, ketika dirasa Hermione sudah membaik, dirinya baru mengiyakan ajakan teman lamanya.
Dan lagi, setiap dirinya pergi ke pesta atau hanya sekedar menghabiskan malam dengan wanita lain, ia selalu bermain rapi. Setelahnya, ia langsung memanipulasi ingatan wanita-wanita itu untuk melupakan apa yang terjadi dan dia sudah menitipkan pada Theo untuk melakukannya sesaat sebelum ia pulang dari pesta.
Draco tahu, tak mungkin Ginevra dan Luna Weasley tidak tahu kondisi pernikahan mereka sebagaimana Blaise dan Theo juga mengetahuinya. Bagaimana Hermione dan dirinya memutuskan untuk menjadi teman paling dekat karena bagaimanapun mereka akan menghabiskan seumur hidup bersama, dan tak mungkin Hermione tak memberitahu mereka kalau wanita itu juga mengizinkannya untuk tidur dengan siapapun yang ia mau.
Tidak semua orang bisa mengerti pernikahannya dengan Hermione yang ia rasa baik-baik saja. Pernikahannya memang jauh dari kata normal kebanyakan pasangan. Tapi mereka berdua berhubungan dengan baik, memperlakukan satu sama lain dengan baik. Draco memberikan ruang untuk Hermione berkembang dan Hermione membantu Draco untuk berkembang. Lelaki itu merasa pernikahannya sudah berjalan dengan sangat baik.
Jadi dimana masalahnya? Apakah karena dia masih tidur dengan wanita lain? Meskipun ia melakukannya dengan seizin istrinya. Apakah itu masalahnya? Tapi kenapa? Bukankah mereka sudah sepakat? Apakah Hermione sekarang keberatan jika dirinya tidur dengan wanita lain? Mengingat tempo hari keduanya tak sengaja melakukan seks ketika mabuk. Memang, sejak kejadian itu, Draco selalu berhati-hati agar tidak insiden yang sama tidak terulang lagi
Sebagai seorang 'pemain', Draco paling anti untuk meniduri wanita yang tak menginginkan untuk ditiduri, dan ia menganggap insidennya dengan Hermione adalah sebuah hal buruk dan tak boleh terulang. Tindakannya untuk tak menyentuh Hermione ia anggap sebagai bentuk dirinya memperlakukan istrinya sebagai seorang wanita terhormat yang tidak boleh digoda dan disentuh sembarangan. Kini, istrinya itu agak dingin padanya dan ia masih tak tahu alasannya. Sebelumnya mereka baik-baik saja.
―――
Rasanya aneh untuk berdiam diri dirumah seharian karena biasanya ia sekarang sedang mengecek ramuan-ramuan untuk dikemas, atau sedang berjalan di lorong koridor Hogwarts entah ke perpustakaan atau ke kelas, atau ke aula besar. Sayap kanan Malfoy manor terlalu sepi disiang hari. Sebenarnya Malfoy manor sangat sepi, secara keseluruhan. Bagaimana tidak? Tempat sebesar itu hanya dihuni oleh empat manusia dan meskipun banyak peri rumah, semuanya punya tempat kerjanya masing-masing.
"Havy, dimana Narcissa dan Lucius?" tanya Hermione yang susah payah menarik dirinya ke ruang makan untuk makan siang.
Havy yang sejak tadi menuntun istri dari anak masternya itu menyodorkan sup tomat yang dibuat khusus atas perintah Narcissa karena Hermione sedang sakit. Mertuanya itu sebenarnya sangat perhatian padanya. Hanya saja dalam bentuk yang sulit diketahui mata telanjang. Ia harus menganalisa perbuatan Narcissa untuk tahu jika ibu mertuanya sedang memberinya kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal - Dramione
Fanfictie"Apakah kau, Draco Lucius Malfoy bersedia menghargai, menjaga dan menghormati Hermione Jean Granger sebagai istrimu dan mencintainya dalam suka dan duka sampai maut memisahkan?" "Ya" "Apakah kau, Hermione Jean Granger bersedia menghargai, menjaga da...