8.PATAHNYA SAYAP KUPU-KUPU

30 1 0
                                    

Happy reading ✨

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tampaknya saat ini tak ada lagi yang harus delila cemaskan, perihal sebuah rahasia besar telah delila ketahui. Ia sangat lega ketika Zen memberitahu semuanya kini ia tidak harus menaruh rasa curiga terhadap suaminya.

"Jadi sebenarnya aku benar benar masuk kedalam permainanmu?" Delila tercenggang. Setelah melakukan aktivitas panas tadi mereka berbincang bincang sembari delila yang tertidur di dada bidangnya Zen tanpa busana yang menutupi, begitupun Zen ia bercerita sembari mengusap ngusap bahu mulus delila dan sesekali mengusap helai rambut sang pujaan hatinya.

"Bukan tanpa alasan aku melakukan semua itu, aku juga sedang melindungimu karena aku tau banyak sekali di luaran sana pesaing bisnisku yang mencoba menjatuhkan ku dengan berbagai cara". Saat Zen bercerita mata mereka bertemu dan saling menatap satu sama lain sembari mengangumi wajah masing masing. "Yang aku takutkan mereka menyentuhmu sayang, tapi jika itu terjadi.. Jangan harap mereka bisa menghirup udara lagi!". Dengus Zen karena mengingat banyak sekali oknum-oknum tidak di kenal mencoba melacak keberadaan Zen dan delila. Entahlah mereka pesaing bisnis dari mana tpi yang Zen tahu keberadaannya selalu di intai.

"Hmm, haaa pantas saja!". Delila mengingat sesuatu di sana. "Kamu ingat sayang, saat aku mengantar dokumen mu yang tertinggal di rumah? Saat aku sampai di kantor mu semua orng terasa aneh. Mereka menatapku lalu saling berbisik kemudia mereka menunduk. Dan ahh!, mereka memanggilku 'nyonya' kemudia mereka juga menyebutmu 'Tuan' saat itu aku benar benar seperti orang linglung, nakal sekali kamu! " Setelah mengingat ngingat kejadian di kantor kala itu ia benar benar baru menyadarinya dan di akhiri dengan ia memukul pelan dada zen.

"Jika kau sudah siap, besok akan aku tunjukan sesuatu padamu bagaimana?" Saat Zen bertanya Delila tidak langsung menjawab setelah terdiam beberapa detik akhirnya Delila meng-iyakan ajakan Zen tersebut, karena ia juga penasaran apa yang akan Zen tunjukan kepadanya.

***

Keesokan harinya Zen berdandan layaknya seperti ia akan pergi ke kantor saat pagi hari, memakai setelah kemeja putih dasi hitam dan tak lupa saat ini ia memakai jas nya di rumah, seperti yang kita tahu Zen hanya akan memakai kemeja putih dan dasi saja di rumah jas nya akan ia pakai di mobil atau ia tinggal di kantor untuk mempermudahnya.

"Tampan sekali suamiku ini" Delila menghampiri Zen dengan pakaian dress simpel putih dengan motif sederhana namun terlihat sangat elegant

"Tampan sekali suamiku ini" Delila menghampiri Zen dengan pakaian dress simpel putih dengan motif sederhana namun terlihat sangat elegant

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NAUGHTY DADDY [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang