Bayangan Di Loteng

Goresan dari Atas

Claire baru saja menyelesaikan proses pindahan dan mulai membereskan barang-barangnya di rumah tua itu. Suasana rumah yang megah namun sudah lama ditinggalkan membuatnya merasa terasing dan sedikit khawatir. Meskipun demikian, dia bertekad untuk meremajakan tempat ini dan memulai babak baru dalam hidupnya.

Pada malam hari, saat Claire sedang mengorganisir buku-buku di perpustakaan, ia mendengar suara goresan lembut dari atas. Awalnya dia mengira suara itu berasal dari masalah tikus atau hewan pengerat lainnya, tetapi semakin lama, suara itu semakin terdengar seperti sesuatu yang tidak biasa—sesuatu yang lebih menyeramkan.

Suara tersebut terus-menerus menghantuinya, semakin jelas dan intens setiap malam. Dengan rasa penasaran dan sedikit ketakutan, Claire mulai mencari tahu apa yang terjadi di loteng. Ia menemukan pintu loteng yang terkunci dan berusaha mencari kunci yang hilang. Namun, usaha Claire untuk membuka pintu tersebut tidak membuahkan hasil.

Saat Claire memeriksa lebih dalam, ia mulai menemukan benda-benda tua dan buku-buku di sekitar rumah yang mungkin mengandung petunjuk tentang sejarah rumah dan pemilik sebelumnya. Salah satu buku yang ditemukan di perpustakaan adalah sebuah jurnal tua yang milik Jonathan, pemilik rumah sebelumnya. Buku itu tampak sangat berdebu dan usang, dan Claire merasa ada sesuatu yang aneh tentangnya.

Bab ini berakhir dengan Claire membaca catatan terakhir dalam jurnal Jonathan yang menceritakan tentang ritual gelap yang dilakukan di loteng. Catatan tersebut menjelaskan bahwa entitas yang dipanggil tidak bisa diusir kembali dan bahwa Jonathan mengunci pintu loteng untuk melindungi dunia dari kegelapan yang ia lepaskan. Claire merasa tercekam dan mulai merasa bahwa suara-suara goresan itu mungkin bukan hanya imajinasi belaka.