بسم الله الرحمن الرحيم
***
PERINGATAN, UNTUK KALIAN YANG BAPER HARUS MENGVOTE PARTNYA DAN JIKA ADA KESAMAAN ALUR DAN TOKOH, SAYA MOHON MAAF YANG SEBESAR BESARNYA, ITU SEMUA BUKAN HAL YANG DISENGAJA
SAYA AKAN BERUSAHA MUNGKIN MEMBUAT CERITA SAYA CIRI KHAS DENGAN AUTHORNYA
DILARANG PLAGIAT, AUTHOR AJA GA SUKA PLAGIAT, APALAGI BERNIAT MEMFOTOKOPI KARYA LUARBIASA MILIK ORANGLAIN, AUTHOR TAU DAN TAKUT DOSA WALAUPUN AUTHOR ITU SUDAH PENDOSA
AKUN IG:@Bunga23
Akun tiktok:@bungatiaz
****
*
*Arshaka tertawa manis ketika dirinya menyerah,dia tak mampu menahan tawa saat istrinya memasang wajah bingung yang terlalu polos itu.
"Inget gak,dulu kamu pernah diem diem obatin saya?" Tanya Arshaka dengan alis yang terangkat satu.
Azhara seketika mematung, detakan jantungnya berdebar lebih cepat saat mengingat kejadian beberapa tahun silam yang selalu memutari kepalanya.
"Nggak tuh, mustahil banget saya pernah ngobatin Gus, Gus kapan liat saya?, nunduk sama sinis ya baru sering," Azhara berusaha menormalkan ekspresinya agar tetap tenang.
Arshaka tersenyum tipis "Jelas jelas kamu ngobatin saya kok, kamu yang buat saya jadi mau diobatin,"
flasback on.
Pak Ikbal berdiri disamping brankar uks yang ditempati Arshaka kecil, dengan keadaan yang masih memakai jersey hitam, kedua lutut Arshaka penuh cairan merah yang tak lain adalah luka yang dia dapatkan saat ditengah lapangan.
Tiga siswi yang memakai PSAS smp adalah anak PMR yang akan membantu Arshaka kecil meredakan darahnya,tapi nihil,dipaksa bagaimanapun Arshaka tidak mau diobati.
"Ayo Sha, obatin dong cemen amat lo ga diobatin," Geram Malik yang sedari tadi merasa jengkel dengan penolakan yang Arshaka berikan.
"Justru kalau gue diobatin, itu cemen, luka kalau disiram air juga bakal bersih dan gaakan infeksi," Keukeuh Arshaka dengan ekspresi yang mempertahankan datarnya.
Malik hanya berdecak pasrah, sedangkan ketiga siswi anak pmr lainnya hanya diam menyimak menunggu tugas mereka.
"Sha, apa alasan kamu gamau diobatin?" Tanya Pak Ikbal tenang.
"Gaada alasan apa apa Pak, Arsha rasa kalau luka ini bakal sembuh sendiri kalau disiram air dan gaakan infeksi karena bakal bersih," Jawab Arshaka sopan.
"Tapi air bukan alkohol dingin yang bisa membersihkan luka dari kotoran yang sedikit masuk kedalam luka itu, jadi air tetap ga bisa sepenuhnya ngebersihin kotoran lukanya," Sahutan dari salah satu anak pmr membuat atensi Arshaka,Malik dan Pak Ikbal tertuju padanya.
Azhara remaja berdiri membelakangi Arshaka yang tengah duduk diatas brankar "Azhara bener, gimana Sha udah paham?" Tanya Pak Ikbal pada Arshaka yang tiba tiba terdiam.
Arshaka kemudian mengangguk kecil dan itu membuat Malik membulatkan kedua matanya terkejut,sementara semuanya tersenyum.
"Arsha obatin sendiri aja Pak," Ucap Arshaka dan itu membuat pergerakan tangan Azhara yang hendak membuka kotak p3k jadi terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA Garis Pertemuan
Aktuelle Literatur⚠️PLAGIAT? TANGGUNG DOSA⚠️ Mohon maaf ya kalau sebelumnya awalan cerita ga sesuai ekspetasi kalian ... "Gelang yang selalu lo pakai, selama 9 tahun sampai sekarang masih gue simpen, gue bakal cari lo, Kak Azhara," Gumam Arshaka dengan tatapannya y...