Chapter 18. Geng Motor

18 1 0
                                    

Di menit terakhir pertandingan makin panas. Kuah bakso yang lagi dihirup sama penonton aja kalah panas sama situasi di lapangan futsal.

"Bayu!"

"Semangat!"

Cewek-cewek teriak kenceng semangatin cowok kaus biru yang sedang menggiring bola menuju gawang musuh.

Bayu nyaris sampai. Dia bersiap menendang bola menuju gawang lawan. Tapi tiba-tiba dari samping seorang cowok menerobos lalu menendang tulang kering Bayu dengan sengaja.

"Aark!"

Bayu terjatuh.
Penonton menjerit.

Miko dan yang lain segera menghampiri Bayu. Sedang Zaki berhasil menggiring bola menuju gawang Bayu.

Gol!

Para suporter tim lawan bersorak kegirangan.

Bayu, Miko dan Rio menoleh serempak. Dilihatnya Zaki yang sedang menginjak bola sambil pasang muka bangga.

"Sialan!"

"Brengsek si Zaki!"

Miko dan Rio sangat kesal. Sementara Bayu segera dibawa keluar dari lapangan karena cedera.

"Kita kalah!"

Miko geleng-geleng mendengar kabar buruk yang Rio sampaikan.

Bayu yang sedang duduk di pinggir lapangan cuma pasang muka sedih. Sedang Ali sama Utay cuma menunduk. Mereka juga sedih atas kekalahan ini.

"Ini semua gara-gara si Zaki! Dia sengaja bikin Bayu cedera!" Miko mencak-mencak. Mukanya kelihatan kesel banget.

Rio tidak kalah kesal, "Emang sialan tuh orang! Gue tahu dia masuk ke lapangan cuma buat ngincer si Bayu!

Ali dan yang lain turut kesal dan tidak bisa menerima atas kecurangan yang dilakukan tim lawan.

Cuma Bayu yang nggak komentar. Dia masih mikirin tentang Icha yang hilang dari lapangan setelah Zaki dan teman-temannya berdatangan. Mustahil Icha terlibat dalam kekalahan mereka hari ini.

"Gue mau balik," kata Bayu. Dia berusaha bangkit sambil menahan sakit di kaki kirinya.

Miko dan Ali buru-buru membantu Bayu berdiri.

"Mik, elo sama si Ali anterin si Bayu pulang! Gue, Beni sama Utay masih ada urusan!"

Miko cuma ngangguk menanggapi perintah Rio.

"Cabut yuk!" Rio bergegas pergi bersama dua temannya.

Miko memandangi mereka. Sepertinya Rio punya rencana lain. Tapi apa? Dia keheranan sendiri.

"Pulang yuk! Si Bayu juga mesti buru-buru dibawa ke tukang urut!" ajak si Ali. Dia keheranan lihat si Miko bengong saja.

Miko mengangguk. Mereka segera meninggalkan lapangan.

"Astaghfirullah! Bayu, kamu kenapa?!"

Bu Ranti jelas kaget lihat putranya yang ganteng nggak ada obat, jalannya jadi pincang-pincang kayak maling ayam yang abis dikejar warga.

Miko sama Ali memapah Bayu memasuki rumah. Bayu belum bisa menjawab pertanyaan ibunya.

"Kamu kenapa sih, hobi banget bikin Mama panik? Astagfirullah! Ini kaki kamu kenapa sampai bengkak begini?!" Bu Ranti buru-buru membalurkan minyak urut untuk meringankan rasa sakit Bayu. Dia kelihatan sangat panik.

Miko dan Ali cuma memandangi setelah membantu Bayu duduk di sofa.

"Bayu nggak pa-pa kok, Ma. Kaki Bayu cuma terkilir," kata Bayu coba menyingkirkan kecemasan ibunya.

MELTING ME SOFTLY (series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang