01

3 1 0
                                    


~|Tak apa jika hari ini mungkin kamu kurang beruntung tapi tiada yang tau dengan hari esok mungkin hari itu adalah hari keberuntungan mu |~

"tringgggggg......."
"tringggggggggg......"

"Siapa sih yang pasang alarm jam segini, gak tau apa semalam habis bergadang ngerjain tugas pak tua." Oceh seorang gadis sambil mematikan alarm lalu melanjutkan aksi tidurnya yang sempat terganggu itu.

Tak berselang lama bunyi nada dering dari HP nya berbunyi berkali kali membuat Geva sangat terusik dan ingin tau siapa yang menelfonya sepagi ini.

"Halo" ucap Geva dengan malas

"Heh halo, halo Geva Lo di mana sekarang jangan bilang Lo masih di rumah? Lo gk inget sekarang prestasi tugas pak Agus hah?  Dan tugas kita ada di Lo! Cepet sekarang Lo ke sini ada waktu 20 menit sebelum Lo kena  amuk pak Agus" jawab gadis yang ada di telfon dengan nada tegas, lalu mematikan telfon secara sepihak

Geva yang panik langgsung terbangun dari kasurnya dan melirik jam, oh my God sekarang jam 08.40 bukankah dia ada jadwal kuliah jam 09.00 dan itu adalah mata kuliah pak Agus dosen yang terkenal kejam karena apabila ada mahasiswa yang ketahuan tidak masuk pada mata kuliah nya akan di beri nilai D dan yang lebih buruknya mereka akan mengulang study nya tahun depan, huaaaa kenapa ia bisa seceroboh ini, oh tuhan semoga engkau memberi pertolongan pada hamba mu ini.

Tanpa aba aba ia langgsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu memilih asal pakaian, ia masa bodo dengan oufit nya kali ini yang ada di pikirannya hanyalah cara tercepat supaya ia bisa datang ke kampus tepat waktu.

Setelah ia rasa penampilan sudah rapih ia langgsung memesan ojek online dan untungnya jarak dari kost dan kampusnya tidak terlalu jauh hanya di butuhkan waktu 10 menit tapi kalau macet habislah sudah riwayat nya.

Sambil menunggu ojek nya datang ia mengecek apakah semua perlengkapan sudah siap dan yang paling penting jangan sampai tugas nya ketinggalan, bisa bisa usaha bergadangnya sia sia.

Tak butuh waktu lama ada seorang ojek datang ia mengecek apakah itu ojek yang ia pesan atau bukan.

"Pak atas nama Geva bukan" tanya nya

"Iya mba Geva ya, ni mba helm nya" jawab tukang ojek itu sambil memberikan helm.

"Makasih pak, pak saya mohon bisa gk bapak ngebut, saya ada kelas jam 09.00 dan saya gk bisa telat pak" ucap Geva dengan nada memelas

"Baik mba 5 menit juga bisa langgsung sampai, mba pegangan aja yang aman jangan sampai jatuh" jawab tukang ojek dengan yakin.

Ya,bener saja kata tukang ojek nya ia bisa sampai kampus hanya membutuhkan waktu 5 menit, itu karena tukang ojek nya ngebut seperti sedang balap di area sirkuit, selama perjalanan ia hanya meramal doa doa karena bisa saja ia mati saat itu karena kelakuan tukang ojek itu.

Dan benar saja cuma butuh waktu 5 menit ia sampai dan langgsung membayar tukang ojek setelahnya ia berjalan secepat mungkin sambil membenarkan pakaiannya.

"Gila rasa nya jantung gw mau copot, gk lagi lagi deh mana rambut gw jadi acak acakan gini kesialan apa lagi ini, tapi harus berterima kasih karena tukang ojek itu gw jadi tepat waktu nanti pulang kampus gw kasih bintang 5 ah itung itung tanda trima  kasih" ucap Geva dengan dirinya sendiri sambil memasuki gedung fakultas nya.

Sesampainya di kelas ia melihat sahabatnya Jea memanggil nya supaya duduk di tempat yang udah dia siapin.

Geva sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Jea karna dirinya ia bisa datang tepat waktu plus ia sudah di sediakan tempat oleh Jea.

"Pagi Jea cantik, udah dong jangan ngambek gitu gw kan sekarang udah di sini jadi Lo aman" ucap ku sambil membujuk Jea yang kesal dengan ku.

"Ayo dong senyum biar gak keliatan tua nya" rayu ku lagi sambil memegang mulut Jea lalu membuka simpul di bibir nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang