Bab 60 - END

295 33 24
                                    

***

Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Jaehyun duduk di sana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Semua keluarganya masih menemaninya disana.

Lalu terdengar tangis bayi. Tangis bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya. Jaehyun terkesiap dan saling berpandangan dengan Eunji, tubuhnya makin menegang. Sedangkan Kim Tae Hee yang mendengar tangisan seorang bayi itupun makin mengeratkan genggaman tangannya ke suaminya.

Apakah itu suara anaknya?

Tiba-tiba lampu menyala hijau, dan seorang perawat keluar, memanggilnya, "Tuan Jung Jaehyun"

Jaehyun diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi. Perawat itu mendorong Box Inkubator Bayi kearah Jaehyun.

"Ini Putra anda Tuan Jaehyun, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke ruang perawatan bayi. Bayi anda harus dalam perawatan dan pengawasan kami, untuk sementara bayi anda kami letakkan didalam inkubator karena bayi anda terlahir prematur...."

Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini. Jaehyun mengamati bayi itu dengan takjub, makhluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Dita darah dagingnya, yang tumbuh dari percintaannya dengan Dita. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Jaehyun memusuhinya sampai saat ini terasa begitu konyol.

Anak laki-laki ini anaknya. Buah cintanya dengan Dita. Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan Jung, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus. Sejenak Jaehyun masih tertegun di sana, lalu teringat kepada Dita.. Dita.. bagaimana istrinya?

"Suster." Jaehyun memanggil suster itu, berusaha agar tidak terdengar panik.
"Bagaimana dengan istriku?"

Suster itu melirik ke ruang operasi.
"Dokter masih mencoba melakukan tugasnya semaksimal mungkin Tuan. Istri anda sangat luar biasa, dokter sebelumnya sempat memberikan pilihan antara menyelamatkan anak tapi istri anda tidak selamat dan sebaliknya. Tapi saat ini istri anda masih bertahan, sebaiknya Tuan terus berdo'a agar keajaiban itu benar-benar ada untuk istri anda."

Lalu suster itu pergi meninggalkannya, memaksa Jaehyun menunggu dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.

Sekitar setengah jam, tiba tiba saja pintu ruang operasi terbuka menampilkan beberapa perawat yang terlihat sangat serius meninggalkan ruang operasi.

Jaehyun dan keluarganya pun otomatis berdiri melihat itu semua.
"Suster apa yang terjadi didalam?" Jaehyun bertanya dengan wajah seriusnya.

"Maaf tuan, Ny. Dita sedang mengalami kejang karena pendarahan kembali terjadi ditengah tengah operasi pengangkatan peluru yang kedua. Peluru itu bersarang di titik yang sangat fatal, kami sedang membutuhkan banyak darah dan akan mengambil stok darah. Saya permisi"

Bukan Pengganti ~ Jaehyun_DitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang