Chapter 19 - Tawuran Sengit

7 2 0
                                    

"Ma, Bayu pergi dulu!"

"Asalamualaikum!"

"Walaikum salam!"

"Bayu!"

Bu Ranti yang sedang menggoreng ikan sambil memakai helm, jadi kaget pas anak semata wayangnya yang menurut ibu-ibu komplek ganteng mirip Taehyung itu teriak berpamitan.

Buru-buru Bu Ranti mengejar Bayu. Anak itu belum sehat benar. Bu Ranti kuatir Bayu kenapa-napa!

Sayangnya Bu Ranti terlambat. Bayu sudah minggat bersama Miko. Bu Ranti cuma bisa mengusap dada melihat punggung mereka menjauh dari pintu pagar rumah.

Miko bawa motornya kenceng banget. Ali yang mengejar di belakang teriak melulu takut ketinggalan. Tak lama kemudian mereka pun tiba di ujung gang. Di sana ada empat orang cowok bermotor yang juga sedang menunggu mereka.

"Gimana, mau langsung serang ke sono?"

"Langsung aja!"

"Cabut!"

Anak-anak di ujung gang bergegas menaiki motornya masing-masing. Mereka segera menyusul motor Miko yang boncengin si Bayu. Namanya anak ABG emang paling girang kalo diajak tawuran.

Sementara itu di markasnya si Zaki.

"Kasih minum air kencing lo, Zak! Biar kapok!"

"Sok-sokan sih pake mau nyerang ke markas kita!"

"Mampusin aja!"

Rio, Utay sama Beni saling lirik sambil pasang muka ngeri. Sial betul! Mereka bertiga tertangkap saat mau membakar markasnya si Zaki kemarin sore. Sekarang mereka bertiga diikat jadi satu setelah dihajar habis-habisan.

Zaki menyeringai. Dia maju ke depan dan langsung menghantam wajah si Rio dengan tinjunya. Rio meringis menahan sakit. Bibirnya sobek. Badannya terlihat lemas dan pucat. Beni dan Utay jadi ngeri lihatnya.

"Punya nyali lo mau bakar markas gue, hah?!" Zaki menjambak rambut si Rio.

Rio cuma diam sambil pasang muka jengah menanggapi.

Zaki meludah. "Cuih! Bakar nih bocah!" perintahnya kemudian.

"Siap, Bos!"

Dua orang cowok segera maju sambil bawa jerigen berisi bensin. Rio, Beni sama Utay gelagapan ketakutan.

"Sialan lo! Beraninya keroyokan!" Rio marah-marah.

Bug!

Satu hantaman di wajah membuat dia pingsan. Beni dan Utay pasang muka ketakutan. Gila! Mereka mau di bakar hidup-hidup sama si Zaki dan kawan-kawannya.

"Bakar!" Zaki sudah tidak sabaran. Sekali lagi ia memerintah.

Beni dan Utay sangat ketakutan sampai mau nangis saat badannya di siram bensin. Kawan-kawannya si Zaki cuma tertawa puas melihatnya. Namun, baru saja Zaki mau menyalakan korek api tiba-tiba saja ...

"Zaki!"

"Keluar lo!"

Semua orang saling pandang saat mendengar ada yang berteriak di depan markas. Pintu markas juga di tendang-tendang oleh mereka.

"Kayaknya para Cemen itu sudah mencium bau busuk temennya yang kita sekap di sini," desis Zaki. Tangannya mengepal kuat menahan emosi.

Tiga orang cowok saling pandang lalu mengangguk. Kemudian mereka segera berpencar.

Utay menoleh ke arah Rio. Dilihatnya pemuda itu yang belum sadar. Maka segera  dia membangunkannya, "Yo, bangun! Bayu datang buat nolongin kita. Sadar, Yo!"

MELTING ME SOFTLY (series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang