Bab. 1 Nyanyian Jiwa

0 0 0
                                    

Besok senin ada kuliah, tapi Alvano masih tertunduk di meja cafe ini. Lampu masih terang, tapi pengunjung sudah sepi. Ia hampir tiap hari ada di cafe ini karena profesinya sebagai vokalis band. Kadang Alvano jg tampil solo.
"Mau tidur di sini?! " suara Rafa pengurus cafe milik keluarga Devin ini membuat lamunan nya buyar.
"Mo dianter?! "
"Brisik lu fa,...! " katanya sambil bangkit agak sempoyongan. Rafa ketawa,  ia merebut kunci motor yg sdh dikeluarkan Alvano dari saku jaketnya.
"Takutnya ada berita, ketua gank motor terkapar dipinggir jalan, mabok berat... "
"Gue gak mabok, gue sadar... "
Rafa merangkul cowok gondrong dng jaket jeans favoritnya itu sampai ke parkiran. Lalu membuka mobil perusahaan dan mereka berantem dulu perkara ketua genk motor mabok. Tapi Rafa tetap nganterin Alvano,  itu perintah Devin.
"Setan lu fa,...!! " masih aja dia ngomel walo setelah di mobil Alvano tertidur. Rafa garuk garuk kepala. Dia lama gak ke kost2an Alvano karena kesibukan. Ini jg nganterin karena Alvano biasanya rame rame byk tmn tapi kali ini dia, sendirian.
"Pulang ke kostan, bro?! " sapa laki2 ganteng itu. Alvano tak menjawab udah tidur dia.
Rafa akhirnya membawa Alvano ke kost2annya sendiri. Karena itu lebih dekat.
Sampai di kosant Rafa, Alvano turun meski sedikit drama.  Dia menolak pulang ke rumah.
"Ini kosantku, bukan rumah mu.. " meski berdebat dng orang mabok itu perbuatan yg sia sia tetep saia Rafa menjelaskan.
Rafa merangkul Alvano sampai ke bed kamar. Tapi Alvano nyari kamar mandi. Dan dia dikamar mandi lama.
"Lu berendam bro?! "
Gak ada jawaban. Rafa membuka pintu kamar mandinya setelah 5 menit menunggu. Yang ia temui laki laki itu sedang menelungkup , dan menangis!!!
"Lu knp bro, agak lain seminggu an ini... " Rafa menepuk pundak Alvano sebagai bentuk kepedulian.
"Gak knp knp... Mamaku lagi marah2 melulu, kyknya mama abis liat bapak gue lagi bahagia... Dan kadang, dng sendiri nya ingatan gue ttg masa kecil gue kembali dng sendiri nya, gue, gue selalu hancur saat menunggu bapakku pulang, tapi bapak gue lebih milih keluarga barunya..... "
Alvano menarik tubuh itu agar bangkit.
"Dingin, jng disini ceritanya,.. "
Alvano bangkit dan duduk didekat pintu wc, menelungkup lagi.
Rafa memberikan selimut.
"Mau tidur apa mau ngobrol.. Mata gue masih kuat dua jam lagi,... "
Alvano tertawa, tapi tawanya terdengar menyakitkan.
"Maaf gue ganggu lo Fa... "
Rafa menyala kan rokok.
"Jadi mama ku klo lagi marah aku yg jadi pelampiasan itulah makanya aku gak mau balik ke rumah.. Rumah ku terlalu dingin atau terlalu panas oleh amarah?!!... "
"Temenku mama papanya cerai tp dia gokil dia moh seneng sumber duitnya ada dua .... "
Alvano menyeringai.
"Gue udah terlanjur sakit hati sejak sebelas tahun lalu, minta duit ke dia?! Jng sampai... Dia milih tinggal sama anak istri barunya aja udah nyakitin bgt, gak bakalan gue minta duit ke bapak gue... "
Alvano ikut menyala kan rokok.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FrozenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang