40. KELIX: CHAPTER 40

62.1K 2.7K 202
                                    

ANYEONG!

Kalian kok bisa taw ceritaku dari mana

Syapa anggota HADES yg menurut kalian cocok bwat dijadiin pacar idaman!

Yang baca cerita ini wajib follow njir😡

Jangan lupa vote juga yhhhh susah bener dibilangin

Happy reading oll❤

.

.

.

⋆ ˚。⋆୨୧˚

Nayesha yang sudah siap dengan seragam sekolah nya itu turun untuk menuju dapur. Hari ini ia akan membuat roti isi sebagai sarapan nya, selain praktis dibuat rasanya juga enak. Gadis itu mulai berkutat dengan roti, kemudian selada, tomat, dan isian lainnya.

Hari ini adalah hari terakhir ujian sekolah. Hari yang menurut Nayesha juga akan menjadi  waktu terakhir nya menjadi remaja, sebab setelah lulus nanti ia akan fokus mengurus anak nya. Walaupun berat, namun Nayesha juga tak sabar ingin segera jumpa dengan buah hati nya.

Tangan kekar itu tiba-tiba saja melingkar di pinggang Nayesha. Sembari mengelus lembut perut gadis itu, Kelix juga mendusel di tengkuk leher Nayesha, membuat Nayeha sedikit merasakan geli.

"Ish geli tau!" Nayesha mencoba menyingkirkan kepala Kelix dari leher nya, namun Kelix malah semakin gencar untuk mengganggu Nayesha.

"I'm hypnotized by your smell," kata Kelix dengan suara bariton khas nya sembari meletakkan dagu nya di pundak Nayesha.

Alhasil mau tak mau Nayesha harus menyiapkan sarapan mereka dengan Kelix yang bergelayut manja memeluk istrinya dari belakang.

Setelah siap Nayesha meletakkan dua piring berisi roti isi tersebut ke atas meja. Lelaki berttato itu juga mengekori Nayesha menuju meja makan. Kelix sudah siap dengan setelan seragam yang acak-acakan khas nya dengan rambut sedikit basah. Mereka melahap sarapan dengan khidmat, mungkin diantara mereka berdua Nayesha lah makan yang paling lahap.

Hingga gadis itu tak sadar saus tomat dan mayones telah tertera di pinggiran mulut nya. Kelix tersenyum simpul, lalu melumat bibir Nayesha untuk menghilangkan saus tomat dan mayones tersebut membuat Nayesha sontak terkejut.

"Assalammualaikum—" suara Karel di ikuti oleh suara Zio, Leo, Devan, dan juga Arzhen datang dari arah pintu .

Kelima lelaki yang melihat adegan tersebut lantas melotot, "buju busrak! Anying! Wadehek! Apa apaan! Masa iya gue nonton bokep secara langsung," cerocos Karel sembari menutup matanya.

"Bangshit! Mentang-mentang udah sah, main kokop sembarangan," sengit Zio.

"Tau tuh! Lu pikir gak pengen apa, eh maksud nya lu pikir, pikir sendiri aja dah," Devan menyahut.

"Alah! Bilang aja lo udah pernah juga kan," Leo ikut menimpali.

Devan menempeleng kepala lelaki bermata ice grey itu, "matamu!"

"Yang diem-diem biasa nya lebih mendalami," Zio menaik turun kan alis nya mengode teman-teman nya agar menoleh ke arah Arzhen yang tengah menatap mereka balik dengan tatapan datar.

"Wah parah lo, Zhen! Btw hari ini udah coli berapa kali? Inpo link nya dong ngab diem diem bae," ujar Karel seraya menggoda Arzhen.

Kelix memutar bola mata nya malas, "ngapain?"

"Apanya? Coli?" balas Karel.

Kelix berdecak, "ngapain lo pada kesini."

"Tau tuh, coli mulu pikiran lo," Zio menyahut.

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang