My Idiot Husband || NOMIN

8. He or She 👶🏻🍼🔞

Dua minggu kemudian,,

Jeno dengan kesukaanya, ya apa kalo bukan puting Nana. Lelaki manis itu tidur terlentang, dengan tangan dan jemari lentiknya yang meremat-remat surai lebat dominannya.

Mulut Jeno sibuk menyesap, nipple Nana semakin montok penampakannya. Tidak perduli lenguhan panjang Nana, yang jelas—bagian selatan Jeno masih memborbardir vagina sempit Nana.

"Jen—akkhhh,, deeply baby—ouhhh" desah Nana, dominan semakin gencar dan ganas.

Jeno gigit dan tarik puting Nana, memandang bulatan warna merah merekah tersebut yang berlumuran salivanya.

"Empengnyah seksi, kena ilernyah Jeno hihi"

"Sempet-sempetnya nertawain Nana, seneng ya kamu??"

Jeno mainkan ujung nipple Nana dengan ibu jarinya, ia usap kemudian tekan sambil menghentak dalam. Tubuh Nana bergerak patah-patah, pinggul Nana kian terangkat oleh bantuan tangan Jeno yang begitu kekar dan berkeringat.

Jeno berdiri dengan bantuan lututnya, ia gerakkan pinggangnya maju mundur seraya memandangi perut gembul Nana.

Gembul akibat sperma dominan yang berkubang di sana.

"Mpiknyah merah muda, sepelti warna kancut. Jeno usapin ya??" Jeno tersenyum sipit, ia mainkan bulatan klitoris Nana yang masih di kuasai oleh penis beruratnya.

"Akhhhh Jeno— sensitive sayang aakkhhh"

"Jeno suka hehe,, ayoo Nana desahkan nama Jeno lagiiihhh aakkhh akkkhh memek Nana super sekali aakkhhh"

Buset !

Perut Nana mengejan, di rasa oleh labia vaginanya jika penis Jeno berkedut liar di dalam sana. Jeno mambalikkan tubuh Nana dengan paksa, ia banting di atas kasur kemudian tangan Jeno menarik pinggul Nana.

"Nana sepeltih doggy, liat ntuuh mpiknya ngatup-ngatup minta di ewehhh lagiihhh"

"Aaakkhh,, jangan di jilat aayang—aahhk enakk"

"Jeno syukkkaa"

Bilah merah Jeno menjilat labia merah Nana, menghisap klitoris Nana yang sudah bengkak.

"Nenen yang bawah, soalnya wangi hehe" ujarnya setelah puas dengan kebiasaan seorang Jeno ini.

Jeno arahkan batang penis tegaknya pada vagina Nana, ia kocok perlahan sebelum ia hujamkan kembali pada rumah hangatnya.

"Nana—"

"Ahhh gila Jeno!! Jangan di gesekin doang aakhhh,, masukin cepet—gelii !!" Nana sengaja menggerakkan pantatnya ke belakang, hingga penis Jeno masuk dalam vaginanya tanpa Jeno hentak.

JLEB

"Aaahhhkkkkk,, NICE JENO!!"

"Empiknyah kalo lagi di ewe gini makin lower seksi aahhh" desahan lowbass Jeno mengalun indah, di susul raungan Nana yang begitu kencang akibat wild action Jeno yang begitu menggaurahkan.

"Nanti malam Jeno mau lagi empik sama Nen-nyah"

"Jeno ini bodoh apa gimana? Kamu mainin memek Nana dari jam dua sore sampai mau subuh loh ini!!" gertak Nana, menikmati hujaman keras dominannya sembari meremat sprei kamar. "Pentil Nana aja mau copot gara-gara kamu gigit—aahh shit!!!" ocehan Nana di hadiahi oleh rasa hangat perutnya.

Red spot penis Jeno mulai memuntahkan sarinya di dalam perut Nana.

"Hehe pejunya luber dari memek Nana, sumpel dulu ya pake ototngnyah Jeno" tersenyum sembari meremas pantat Nana, adalah kebiasaan Jeno.