-Author POV-
Grrtt.. grtt..
"Permisi, bisa saya bantu bawakan koper anda masuk kedalam pesawat? " Tanya seorang pramugari.
"Oh tidak, terima kasih." Jawab Laura sambil tersenyum.
Laura memasuki sebuah pesawat, dia mencari tempat duduknya dan--
"Yup! Disana!" Katanya dalam hati.
Dia berusaha menaruh kopernya dibagasi atas namun dia kesulitan.
"Bisa kah kau membantuku?" Tanya Laura pada seorang laki-laki yang duduk didekat jendela.
"Hm."
Laki-laki itu akhirnya membantu Laura menaikkan kopernya ke bagasi.
"Thank you so much." Kata Laura.
"No problem." Jawab laki-laki itu.
Laura duduk disebelah laki-laki itu.
"Hey, kau berasal dari sini? Atau hanya berlibur di sini?" Tanya Laura.
"Ya, aku berasal dari Adelaide." Jawab pria itu. "Kau ini mahasiswi?" Lanjutnya.
"Bisa dibilang aku itu calon mahasiswi, aku baru saja menamatkan SMA ku dan akan berkuliah." Jawab Laura.
"Oh, kau ingin berkuliah dimana?" Tanya pria itu.
"UCL."
"Oh... Siapa namamu?" Tanyanya lagi.
"Laura Palvin. Kau bisa memanggilku Laura." Jawab Laura sambil tersenyum. "Lalu, siapa namamu?" Tanya Laura kembali.
"Namaku David. Kau boleh memanggilku Dave, atau David ya-- terserah kau saja."
"Oh ya, senang berkenalan denganmu." Kata Laura sambil mengulurkan tangan.
David pun mengulurkan tangannya pula. Mereka berjabat tangan bahwa mereka telah resmi mengenal.
"Permisi, Tuan, Nyonya, ini ada secangkir teh masing-masing untuk kalian nikmati. Jika ada yang menyulitkan kalian dan kalian perlu bantuan, silahkan memanggil kami. Kami siap membantu." Kata seorang pramugari sambil tersenyum sopan.
"Ya, terima kasih." Jawab David dibumbui senyuman manisnya.
"Dan-- oh maaf maksudku, Dave bisa kita bertukar tempat duduk? Aku yang di dekat jendela dan kau yang dipinggir?" Tanya Laura hati-hati.
"Ya, baiklah." Jawab David ramah.
Perhatian kepada seluruh penumpang, harap memasang sabuk pengaman dan mengatur jaringan telepon anda menjadi mode pesawat dikarenakan pesawat akan segera mendarat. Terima kasih. Sekali lagi--
Pesawat pun akhirnya mendarat dengan selamat. Semua penumpang turun dan segera berjalan menuju ke luar bandara, menemui orang-orang yang menjemput mereka.
"Laura. Kau tidak dijemput?" Tanya David yang tiba-tiba muncul dibelakang Laura.
"Eh? Tidak. Aku kesini untuk berkuliah. Bukan untuk mengunjungi sanak saudaraku. Kau sendiri tidak dijemput?"
"Aku akan mencari apartemen." Jawab David meninggalkan Laura.
"Hey Dave! Tunggu! Aku akan ikut denganmu." Panggil Laura. "Aku juga ingin mencari apartemen." Lanjutnya.
"Baiklah. Ayo kita cari taxi." Jawab David.
"Okay."
Mereka pun keluar dari bandara dan memanggil sebuah taxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky One
Teen Fiction"Kau ini lama sekali." Kata seseorang dari dalam mobil. "Lalu kenapa? Ada hubungannya denganmu?" Kataku tidak peduli. "Yasudah." Jawabnya pergi meninggalkanku. Lelaki itu memang menyebalkan. Sifatnya terlalu dingin untukku, walaupun dia baik. Dia ja...