(END) Menjadi Hadiah Tiran

Chapter 38 - Anotasinya

Aku ingin membuatnya bahagia.

________________________________________

Mendengar suara Ji Yue, hal pertama yang dilakukan Wei Lian adalah mundur untuk menciptakan ruang dari Myrna.

Tapi sepertinya dia mencoba menutupi sesuatu.

Myrna melakukan etiket negara Liang untuk menyapa. "Raja Qin, Yang Mulia."

Wei Lian sedikit mengangguk. "Yang Mulia."

Ji Yue tanpa ekspresi memerintahkan, "Kemarilah."

Kemari? Siapa yang Anda panggil?

Myrna tercengang. Mungkinkah Raja Qin ada di sini karena dia menyukai kecantikannya?

Saintess dikenal memiliki kecantikan yang tak tertandingi. Di negara Liang, bahkan jika semua orang tahu tentang reputasi sembrono saintess itu, mayoritas dari mereka masih berada di bawah belas kasihannya.

Tanpa diduga, hal yang sama terjadi pada Raja Qin.

Ini bahkan lebih baik. Raja Qin adalah raksasa di antara manusia. Energi kekaisarannya pasti lebih baik dari seratus orang.

Saat Myrna hendak mengambil langkah maju, dia melihat pemuda berbaju putih memukulinya dan berjalan ke sisi Raja Qin tanpa menunjukkan ekspresi.

Kemudian dia menyaksikan Raja berbaju hitam menyeret tuan muda berbaju putih pergi.

Myrna benar-benar tercengang.

Tidak mungkin, apakah Raja Qin bahkan tidak memperhatikannya?

Untuk mengabaikan kecantikan seperti dirinya!

Sayangnya, baiklah, dia tidak setampan pemuda berbaju putih. Bagaimana seorang pria bisa begitu cantik?

Kepercayaan diri Myrna mengalami pukulan berat.

Dia adalah pusat perhatian di negara Liang, bulan yang dikagumi semua bintang. Di negara Qin, pertama-tama pria di bawah topeng rubah yang acuh tak acuh padanya tadi malam karena dia lebih suka laki-laki. Hari ini, Raja Qin menarik pria lain di siang bolong dan memperlakukannya seperti udara.

Tidak heran mereka semua mengatakan bahwa homoseksualitas laki-laki populer di Dataran Tengah. Semua raja di bagian atas semuanya berlengan potong, dan bawahannya hanya bisa mengikutinya satu demi satu.

Seluruh tubuh Myrna menggigil, merasakan merinding.

_

Ji Yue menarik Wei Lian kembali ke Aula Kultivasi Mental. Ketika dia masuk melalui gerbang, dia berteriak dengan dingin, "Semuanya keluar!"

Para pekerja istana gemetar dan diam-diam mundur, tidak ada yang berani mengucapkan 'mengerti'.

Oh sayang, Yang Mulia marah lagi.

Bukan yang kecil dari suaranya juga.

Mereka bertanya-tanya apakah Tuan Muda Wei akan dipukul ... Tubuhnya tidak bisa menahan semua bolak-balik!

Wei Lian lembut dan murah hati, serta pandai mengatur hati orang. Setelah tinggal di Aula Kultivasi Mental untuk jangka waktu tertentu, dia memiliki sebagian besar simpati petugas dengannya.

Sekarang, melihat betapa tidak senangnya Yang Mulia, mereka semua berkeringat karena memperhatikan Wei Lian.

Pihak lain yang terlibat diam sepanjang jalan. Setelah memasuki aula istana, Wei Lian akhirnya mengerutkan kening dan berkata, "Kamu menyakitiku."

Ji Yue segera melepaskan tangannya.

Melihat ke bawah, memang ada tanda samar di sekitar pergelangan tangan pucat pemuda itu.