HAPPY READING!
⏳⏳⏳
"Ayok!"
Pulang sekolah ini, mereka bertiga langsung pergi ke rumah Leon. Jika dulu Zayyan selalu ijin saat akan pergi kemanapun, sekarang tidak lagi. Tidak akan ada yang peduli juga kan?
Teryata dugaannya salah. Baru saja menaiki motor Leon, Bhima menghampirinya. "Mau kemana?" tanyanya to the point.
"Kepo!" jawab Zayyan ketus. "Udah Le, jalan aja." Cowok itu menepuk-nepuk bahu Leon.
"Gue tanya lo mau kemana? Tinggal jawab."
Zayyan menghela napasnya kasar. "Ke rumah Leon." Ia memandang Bhima malas. "Puas?"
Sementara Bhima mengangguk pelan. "Pulangnya jangan kemaleman."
Kalimat itu membuat Leon menyerngit. "Tumben nggak ngereog?"
Bhima mengabaikan pertanyaan Leon. Cowok itu langsung melangkah pergi ke arah motornya sendiri. Membuat Leon dan Shaka memandanginya aneh.
"Udahlah, ayok pergi!"
"Abang lo kesambet ya?"
Zayyan memutar bola matanya malas. "Iya kali kesambet jin tomang."
Setelahnya mereka langsung melajukan motornya ke rumah Leon. Sebenarnya Zayyan masih ragu bertemu dengan Gerald. Merasa tidak enak hati karena kejadian kemarin-kemarin. Setelah cukup lama dia menyembunyikan kebenaran dan bukti-bukti anggota Thunderious yang nyeleneh, dia baru bisa menceritakannya.
Meskipun Gerald sudah tahu, pasti pria itu juga sangat kecewa. Anggota yang selama ini dia anggap keluarga, justru mencoreng nama gengnya sendiri.
"Zayy, ayok turun. Nyaman banget di boncengan gue ya?"
Zayyan mengedipkan matanya berkali-kali, menoleh kanan dan kiri. Benar, ini sudah di depan rumah Leon. Cowok itu buru-buru turun sambil menatap Leon malas.
"Kapan terakhir gue kesini ya?"
"Dua bulan lalu kayaknya deh."
Mereka bertiga memasuki rumah yang terlihat sepi itu. "Bang Gerald bentar lagi sampai katanya ada urusan dikit tadi."
"Gue ke toilet." Shaka langsung menuju ke toilet, sedangkan Zayyan menuju ruang tengah.
"Kalau gitu gue juga ke kamar dulu. Mau ikut nggak?"
"Nggak ah di sini aja gue."
Leon pun mengangguk dan berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya.
Tak lama dari itu, Gerald datang bersama satu temannya seperti yang Leon bilang. Zayyan yang sedang duduk sendiri pun tidak menyadari kedatangan pria itu.
"Zayy..."
Mendengar panggilan itu, Zayyan reflek menoleh dan tersenyum pada Gerald. "Eh, Bang. Gue nggak nyadar lo udah dateng."
"Lo aja yang terlalu serius nonton." Mereka tertawa kecil sampai melupakan satu orang di sana yang sedari tadi sudah memandangi Zayyan dengan serius. Banyak pertanyaan dalam dirinya yang harus ia tanyakan. Tapi sepertinya, bukan sekarang.
"Oh iya gue sampai lupa. Kenalin nih temen abang."
Zayyan menoleh, melihat wajah seorang pria berkacamata yang terlihat sudah cukup dewasa. Cowok itu mengerutkan dahinya, sangat tidak asing dengan pria ini. Tapi Zayyan tidak berhasil mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayyan's Different Life ✓
Novela JuvenilKeluarga harmonis adalah impian setiap orang. Dan Zayyan sudah mendapatkannya. Zayyan Ruby Abraham namanya. Ia lahir dari keluarga yang sangat sempurna, pengertian, dan selalu membuatnya terus bersyukur. Sedangkan di lain tempat, Zayyan Ghifariel. T...