Dering ponsel membangunkan Junkyu dijam sembilan pagi, awalnya ia hanya melirik sekilas dan mencoba mengabaikan tapi hanya hitungan detik ponselnya kembali berdering membuat Junkyu dengan terpaksa mengangkat telepon itu
" Apasih bangsat, ganggu orang tidur aja"
Seseorang yang baru saja akan bicara itu terpotong dengan bentakan Junkyu, tak merasa takut karena jujur orang itu sudah terbiasa dengan sikap ketus kakaknya
" Lo masih mau lanjut tidur kak? Mama nanyain Junghwan kemarin, gw saranin lu keluarin Junghwan dari kamar itu. Mama bakal dateng dua jam lagi"
Junkyu melirik jam dinding dikamarnya, bukannya panik ia malah berdecak kesal. Doyoung mengganggu tidurnya hanya untuk itu?
" Gak usah bacot, mending lu fokus aja sama kuliah lo"
Tanpa menunggu jawaban Doyoung, Junkyu mematikan teleponnya sepihak. Bahkan ponselnya ia letakkan sembarangan sebelum kembali berbaring, melanjutkan tidurnya yang terganggu. Jujur saja, Junkyu kesulitan tidur semalam karena Junghwan terus menggedor pintu meminta untuk dikeluarkan dari ruangan disebelah kamarnya. Tapi untungnya itu tak berlangsung lama, karena tepat jam 2 pagi suara gedoran itu tak lagi terdengar
Ngomong-ngomong soal Junghwan, bagaimana keadaannya?
Mata yang tadinya terpejam kembali terbuka, dengan malas ia beranjak dari kasur empuknya menuju pintu dipojok kamar. Ketika pintu terbuka Junkyu melihat Junghwan tergeletak didekat pintu dengan kondisi tak sadarkan diri
" Heh, bangun!"
Ditepuknya pipi Junghwan pelan, tapi si empu tak kunjung membuka matanya. Junkyu kembali berdecak, dengan terpaksa ia menggendong Junghwan dan membawanya masuk kedalam kamar. Junkyu menurunkan si bungsu diatas sofa yang ada dikamar miliknya sebelum melangkah keluar dan berhenti tepat diatas tangga
" BI MEY!!!"
Seorang wanita berusia 50 tahun keluar dari dapur dengan terburu-buru dan berhenti tepat didepan tangga, sedikit mendongak karena posisi Junkyu berada dilantai dua
" Bawa sarapan untuk Junghwan ke kamar ku dan telepon dokter irene, minta dia kesini sekarang juga "
" Baik tuan"
Junkyu kembali ke kamar dan menemukan Junghwan sudah tersadar, kini adiknya itu tengah duduk dengan memeluk tubuhnya sendiri. Junkyu melangkah menuju lemari dan mengambil satu set pakaian dan melemparnya kearah Junghwan
" Ganti!" Perintahnya singkat sebelum keluar menuju balkon kamarnya, sementara itu Junghwan mengambil pakaian yang terjatuh ke lantai dan beranjak dengan perlahan menuju kamar mandi yang ada dikamar Junkyu, namun hanya beberapa langkah Junghwan terjatuh kelantai karena merasa tubuhnya sangat lemas, kepalanya pusing karena semalaman tertidur dilantai yang berisi air. Junkyu sendiri melihat Junghwan terjatuh, tapi ia tak berniat membantu dan memilih menyalakam rokoknya setelah menutup pintu balkon
"Astaga tuan"
Bibi Meya yang baru saja tiba bersama hyunsuk terkejut melihat Junghwan yang terduduk dilantai sembari memegang kepalanya, dia buru-buru meletakkan makanan yang dibawanya sebelum membantu Junghwan berdiri
" Bi, b-bantu ke k-kamar mandi"
" Tuan Junkyu mana, kenapa tuan basah begini?"
Junghwan menolehkan kepalanya kearah balkon dimana Junkyu sedang asik menghirup rokoknya sembari memantau kearah pintu gerbang, bibi Mey dan Hyunsuk juga ikut melihat kearah pandangan Junghwan dan ia langsung mengerti apa yang telah terjadi. Sebenarnya kemarin saat kejadian bibi Mey memang sedang tidak ada dirumah karena ia mengambil cuti sehari dan baru pulang pagi ini