A letter

60 10 1
                                    

"Peleton Dua keluar dan berkumpul !"

Mereka mendengar suara Ae Seol di luar Tenda. Satu per satu keluar dari Tenda, melihat gadis muda itu berdiri sambil memegang sesuatu di tangannya.

"Ini surat-surat  dari orang tua kalian yang dititipkan pada Kopral Park..."

"Hah !"

"Orang tua kami !"

"Tenang !" Ae Seol menatap. "Aku akan membagikannya. Banjang, tolong bagikan ini..."

Yoo Jung mengambil separuh tumpukan surat itu. Ia membagikan surat tersebut. Ae Seol membagikan surat milik para laki-laki.

Ae Seol masuk ke dalam tenda setelah selesai membagikan surat. Ia memutuskan membaca surat miliknya.

Ae Seol-ah... Eomma sama Halmeoni sangat bangga padamu. Tidak banyak kalimat yang bisa Eomma tulis di surat ini. Setelah semuanya berakhir, kembalilah dengan selamat ya.

Setetes air mata mengalir membasahi pipi Ae Seol. Ia sendiri tidak tahu apakah dirinya akan selamat, karena ia tahu alurnya bisa berubah dan salah satu dari mereka pasti akan mati.

Ae Seol tiba-tiba teringat bahwa Letnan Lee, Pamannya akan mati karena mengorbankan nyawanya.

"Aiiish... Shibal !" Ae Seol mengacak-ngacak rambutnya. Frustasi.

Na Ra masuk, melihat Ae Seol menutup wajah dengan dua tangannya. "Seol-ah..."

Ae Seol membuka tangannya, melihat Na Ra duduk di ranjangnya.

"Are you okay ?" Na Ra menatap.

"I remember it again..." Ae Seol menatap.

Na Ra paham. Ia menatap surat di tangannya. Kedua orang tuanya meminta maaf karena telah mengabaikannya.

"Unnie, are you okay ? Problem ?"

"Ani. My parents apologized to me..." Na Ra menatap.

"They also talk about you. They apologized for not greeting you at that time..."

Ae Seol terkekeh. "Kurasa aku sudah terbiasa diabaikan seperti itu. Kau tahu pengalamanku dalam pertemanan itu sangat buruk..."

"Seol-ah..."

"Ya ?"

"Always stay with me.."

Ae Seol menatap Na Ra.

"You are the best friend. And my first friend here since I moved from England..." Na Ra menatap. "I'm afraid of losing you.." tambahnya lagi.

"I will not leave you. I will be with you until the end. That's my promise..." Ae Seol menatap.

"Promise ?" Na Ra menatap dan menyodorkan jari kelingkingnya.

Ae Seol menatapnya, "I promise..." Ia lalu menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking sahabatnya.

Di luar Tenda, Bo Ra dan delapan gadis mendengar pembicaraan keduanya.

"Aku merasa Na Ra memiliki perasaan pada Seolroro..." So Yeon berkata.

"Majja. Nada bicaranya terdengar seperti memohon untuk tidak ditinggalkan..." Yeon Joo menatap.

"Mereka terlihat seperti teman tapi aku merasa Na Ra memberi perhatian khusus hanya untuk Ae Seol..." In Hye berkata.

"Sama seperti Ae Seol memberi perhatian pada Bo Ra sebelumnya. Aku pernah melihat tatapan Na Ra. Dia cemburu..." Yoo Jung menatap.

"Omong-omong Sodaejang kita disukai dua gender..." So Yoon menatap.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang