AMERTA : Prince of Quickpeer

Q-one

Quickpeer, sebuah kerajaan dengan sejuta keindahan yang terpampang nyata. Raja dan Ratu yang bijaksana, turut andil menyelesaikan semua masalah yang ada. Wilayah kerajaan Quickpeer sendiri begitu luas, terbentang dari ujung timur hingga barat.  Kerajaan ini unggul dalam sektor pariwisata dan ekspor bahan pokok pangan yang melimpah. Terdapat lahan yang luas, di tanami tumbuhan herbal dan bunga-bunga khas yang hanya bisa di temui di kerajaan ini.

Di bawah pimpinan Raja Yukheil Abre Anthas dan Ratu Winsley Zale Anthas. Singkat cerita Raja Yukheil sendiri memang lahir di tanah Quickpeer sedangkan sang Ratu Winsley merupakan pangeran kerajaan Elndens kerajaan penghasil pakaian dan kain sutera yang indah.

Pernikahan mereka di karuniai satu putra, sang pangeran mahkota Reinlly Charies Anthas. Pangeran yang cantik, sedari kecil kehadirannya membawa berkah bagi kerajaan.  Kebahagiaan seolah hadir bersamaan dengan lahirnya sang pangeran.

Tidak terkecuali Jeno, Jeno De Chilles. Anak dari seorang jendral kepercayaan raja, keluarganya sedari dulu mengabdi pada kerajaan Quickpeer dan bersumpah dengan nyawanya melindungi keluarga kerajaan.

Raja dan ratu bahkan menganggap dirinya seperti anak sendiri, dan sosok yang di percayai untuk menjaga anaknya. Sang Pangeran, Reinlly. Sejak sang pangeran lahir dan diumumkan kehadiraanya pada rakyat kerjaan Quickpeer, Jeno bersumpah akan menjaga pangeran dengan nyawanya. Terlebih setelah sang ayah wafat, tugas nya menggantikan sang ayah menjadi Panglima Jendral dan tangan kanan kepercayaan raja membuat tekad Jeno semakin kuat.

Pagi ini kerajaan di sibukkan dengan pernak-pernik hiasan untuk menyambut sang pangeran yang telah lulus menempuh pendidikannya, pendidikan yang di wajibkan bagi setiap keluarga kerajaan dan bangsawan. 

Berbagai hidangan mulai di tata secantik mungkin, masakan kesukaan pangeran pun tak terkecuali hadir meramaikan meja jamuan malam ini. Informasi dari kereta kuda istana yang menjemput sang pangeran akan tiba pada pukul lima sore nanti, dua jam sebelum makan malam. Oleh karena itu, para pelayan sibuk menyiapkan segala macamnya.

Bahkan banyak bisik-bisik para pelayan yang mulai berbicara mengenai sang pangeran, yang rumor nya diagung-agungkan akan rupanya yang luarbiasa menawan. Namun rumor hanya sebatas rumor, pihak kerajaan menutup dengan rapat rupa sang pangeran. Dan akan di umumkan pada saat Debutante¹ sang pangeran di usianya yang menginjak delapan belas, usia matang seorang pangeran melakukan Debutante.

Jeno juga disibukkan dengan berkas ke negaraan, tawaran kerja sama dari berbagai kerajaan yang tertarik dengan sumber daya yang dimiliki oleh Quickpeer. Di tengah keluarga kerajaan yang sibuk menyambut kedatangan putra mereka, Jeno malah di sibukkan dengan segala berkas yang sialnya tidak ada habisnya dari semalam. Jeno juga ingin menyambung sang pangeran. Delapan tahun lamanya tidak melihat rupa sang pangeran.

Hanya desas-desus yang dirinya dengar, mengenai sang pangeran. Keindahan Quickpeer yang seungguhnya. Jeno bahkan tidak di beritahu bagaimana sang pangeran ketika beranjak dewasa, dirinya hanya mengirim surat sekali dalam setahun dengan tambahan coklat manis yang merupakan pesanan sang pangeran. Tapi itu hanya berjalan tiga tahun, lima tahun setelahnya dirinya mulai jarang bahkan hampir tidak pernah mengirimkan surat pada sang pangeran, yang sudah di anggap seperti adiknya sendiri.

Tuk..tukk

Ketukan pintu mengalihkan fokus Jeno "Masuk Kathrine" mendengar suara dari dalam, wanita pelayan yang membawa tampan dengan jejamuan dan kopi hangat segera masuk.

"salam hamba, Jendral Jeno. Kopi dan kudapan hangat nya sudah siap"

"Terimakasih, letakkan pada meja di ujung, akan ku makan setelah membaca ini" tanpa mengalihkan pandangan ke arah Kathrine, Jeno lebih memilih melanjutkan fokusnya guna mempersingkat waktu sehingga bisa mendapingi Raja dan Ratu untuk menyambut tibanya sang pangeran.