Explosion

62 10 1
                                    

Ae Seol dan lima temannya memeriksa gudang di gedung Seol Bong. Mencari dinamit.

"Itu dia !" Chi Yeol menemukan sebuah kotak kayu dengan tulisan dinamit.

"Majja..."

Ae Seol menemukan satu kotak berisi banyak amunisi uranium. "Kita juga bawa ini..."

"Ayo kita bawa semuanya..."

Mereka setuju.

•••

Ae Seol dan Na Ra membawa kotak kayu berisi dinamit. Begitu juga dengan keempatnya . Mereka membawanya ke Penampungan.

Letnan Lee melihat apa yang dibawa oleh Ae Seol dan lima temannya. "Mari kita lakukan itu dengan hati-hati..." katanya menatap.

"Kita akan menggabungkan dinamit dengan amunisi uranium terdeplesi untuk membuat bahan peledak..."

Semua orang bekerjasama dengan hati-hati karena dinamit bisa meledak kapan saja.

Deok Joong mengendus bau dinamit. Ae Seol menatapnya dengan ekspresi sinis. Ia melirik Kwon Il Ha yang ada di sebelahnya.

"Kau pikir itu makanan ?" Il Ha menatap.

"Ani..." Deok Joong menatap.

Soon Yi hampir menjatuhkan dinamit.

"Hey, hati-hati !" Joon Hee berkata.

"Hati-hati.." Ae Seol menatap.

"Mianhae..."

Ae Seol mengusap-usap punggung Soon Yi, menenangkannya.

"Ha Na, hati-hati..." Bo Ra menegur kala sahabatnya hampir menjatuhkan dinamit.

"Aku gemetaran..." Ha Na mengeluh.

Dinamit yang telah direkatkan dengan amunisi uranium telah terkumpul, dibagi, dan dimasukkan ke dalam kotak kecil.

•••

"Kita akan memasangnya besok pagi..." Letnan Lee menatap. Ia dan tiga rekannya pergi untuk memeriksa di atap.

"Bo Ra-ya, apa yang kita lakukan dengan dinamit itu ?" Ha Na bertanya.

"Apa kamu tidak mendengar perkataan Letnan Lee tadi ?" Bo Ra menatap.

"Aku teralihkan karena kuku-ku patah.."

Semua orang yang mendengarnya menatap Yoo Ha Na. Beberapa dari mereka ada mengumpat dan mencibir.

Bo Ra menarik nafas lelah. "Kita akan memasang dinamit, memancing para koloni, lalu meledakkan mereka..."

"Sederhana sekali..." Ha Na menatap seraya tertawa kecil.

Semua orang yang mendengarnya saling berpandangan tidak percaya apa yang dikatakan oleh gadis itu.

"Menyingkir..." Ae Seol menatap Hee Rak dan Tae Man.

Keduanya lalu menyingkir, membuka jalan di tengah untuk Ae Seol.

"Apa kamu katakan tadi ?" Ae Seol berjalan mendekati Ha Na dan menatap tajam gadis itu.

Senyum Ha Na luntur saat melihat Ae Seol berjalan mendekatinya dengan tatapan dingin. Bahkan Bo Ra memilih menjauh tidak ingin ikut campur.

"Sederhana, katamu ?" Ae Seol menatap.

Ha Na menatap Ae Seol, meskipun satu matanya tertutup perban, gadis muda itu benar-benar terlihat seperti ingin menerkamnya.

"Jika gagal memasangnya, kita yang akan mati..." Ae Seol melangkahkan kakinya, membuat Ha Na mundur.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang