Meet family

80 10 1
                                    

"Kalian di dalam ! Cepatlah keluar !"

"Aiiish... Bo Ra !"

Setelah mengusir So Yeon yang enggan keluar, Bo Ra mengambil kursi dan duduk menatap adiknya.

"Lagi-lagi bersikap heroik. Aku bertanya-tanya berapa nyawa yang kamu punya..." Bo Ra menatap.

"Bilang saja kamu senang aku selamat lagi, Bonnie..." Ae Seol menatap.

Bo Ra mendengus, "Ya. Aku benar-benar senang melihatmu lagi..."

"Kamu sungguh baik-baik saja ?" Bo Ra menatap.

Ae Seol mengangguk. "Gwenchana..."

"Katakan saja jika kamu merasa sakit..." Bo Ra menatap.

"Arraseo. Omong-omong sudah berapa lama aku tidur ?"

"Empat hari..."

"Cukup lama."

"Itu sangat lama. Bagi kami, kamu tidur selama empat tahun..."

"Majja, Yeon Bo Ra !" Terdengar suara Il Ha di luar Tenda.

Ae Seol geleng-geleng kepala geli.

"Ae Seol-ah, semuanya baik-baik saja sekarang. Kita tidak dikirim misi..." Bo Ra menatap.

Ae Seol balas menatap. "Ya." Ia mengubah semua alurnya. Semua orang tetap hidup hingga akhir meski banyak korban jiwa di luar sana.

Setelah Bo Ra, giliran Na Ra. Gadis berambut cokelat panjang, duduk menatap Ae Seol sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Unnie tidak mengatakan sesuatu ?" Ae Seol menatap.

Na Ra diam.

"Unnie marah ?"

"I'm very angry..."

"Why ?"

"Why ? Do you forget ?"

"I forgot something? What's that ?"

"Have you forgotten your promise ?"

"I didn't forget. I'm still alive. I'm still here..."

"Yes, you are still here. If Chi Yeol shoots you in the head. You died. I lost you..."

"Apa tidak ada yang jago bahasa Inggris di sini ? Kami tidak mengerti mereka ngomong apa !" Terdengar suara di luar Tenda.

"Forgive me. I'm really sorry.." Ae Seol menatap.

"Aku ingat, saat aku mendapat mimpi tentang Induk Bola. Aku menemukan caranya. Cara itulah yang membuatku terpaksa harus melakukannya, tapi saat aku tahu jika aku sudah terhubung dengan sulur dan otakku dikuasai... Suara itu menyuruhku untuk menembak kepalaku karena jika mataku berubah hitam, aku akan kehilangan kendali..."

"But you don't lose control..."

"Yeah. Aku menahan diri. Because... Semua ingatan terindah ditampilkan di kepalaku. Kamu datang ke hidupku, menemaniku sepanjang kelas sebelas. Lalu aku mulai berinteraksi dengan teman-teman 3-2. Mengikuti pelatihan bersama.. Berjuang bersama..."

"Sepertinya suara itu membohongiku. Menguji apa kalian sanggup untuk membunuhku."

"Sudah kuduga kalian tidak sanggup. Pilihan yang tepat. Suara itu kalah..."

Na Ra bangkit dari duduknya, mendekati Ae Seol dan mencium pipinya. "Always be with me forever..."

Ae Seol tidak bisa mengatakan apa-apa.

•••

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Peleton Dua SMA Sung Jin diantar ke Penampungan. Butuh dua jam untuk sampai di sana.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang