Sapa saja di simpang, tak perlu menyebrang,
Jika tak mau tubuhmu hancur dalam kepingan,
Mengoyak isi perut, bekas jiwa berkepanjangan,
Tertabrak binar asa yang berujung kiasan.
Pun tak boleh lama, segeralah beranjak!
Lihat, pembiasan udara mulai menanjak,
Kepulan hitam pekat, membuat nafas sesak,
Naik menyelimut bumantara, mengisak.
Sedang bentala lebih dulu sampai di tenggara,
Terima serpihan elok turun kendati sengsara,
Terima sukma hina diambang duka dan lara,
Jika tak mampu semisalnya, tak pantas bersuara!
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Bentala
PoesíaHanya kumpulan kata dan kalimat dari isi kepala walaupun ada beberapa juga dari isi hati. Dengan sebutan puisi, memoar, sajak apapun itu namanya aku tak peduli.