Gadis bersurai perak itu berbaring di atas hamparan perumputan yang hijau di taman rumah miliknya. Dengan santai, ia memegang tongkat kecil dari besi khusus yang dirancang untuk mengendalikan kemampuan lightning bending-nya. Iya, sebuah tongkat, sampai detik ini pun Laurie masih belum berani mengeluarkan bending-nya melalui tangannya sendiri karena suatu sebab. Ia memejamkan matanya dan menikmati keleluasaan angin yang lembut berhembus di sekelilingnya, membawa rasa damai dan membuat energi miliknya sedang terisi ulang.
Namun, suasana tenang tersebut terganggu ketika suara langkah kaki mulai terdengar. Dengan cepat dan sigap, Laurie meraih tongkatnya, mengarahkan dan membentuk senjata busur listrik di tangannya. Ia dengan terampil melepaskan panah listrik yang menyambar ke arah sumber suara. Sayangnya, sasaran berhasil menghindar dengan gesit, menghindari serangan panah listrik Laurie yang melesat cepat.
"Iya-iya, Ayah tahu kok kamu cekatan, tapi jangan serang Ayah juga kali. Ayah cuma mau memberitahu informasi dari Royal City mengenai Øyvind's Crown," ucap Lawrence Grey―pria sebagai sosok ayah bagi Laurie dan yang selalu melatihnya sejak kecil.
Laurie menghentikan gerakannya, menarik napas dalam-dalam, dan menurunkan tongkat besinya. "Maaf, Ayah," ucapnya dengan suara datar namun penuh penyesalan. "Apa yang Ayah dapatkan tentang Øyvind's Crown?" Laurie menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal dan menunggu Lawrence memberi informasi dari Royal City―pusat ibu kota yang mewakili tiga kota, yaitu Thunderlight City, Frost City, dan Burn City.
Lawrence mengelus lembut puncak kepala anak bungsunya dengan penuh kasih sayang. "Ayah bacain ya? Ekhem-." Lawrence berdehem sejenak, menyesuaikan posisinya untuk mulai membaca dengan jelas dan penuh fokus. "Kami ingin memberitahukan Anda tentang kesempatan yang mendatang untuk pemilihan calon Raja atau Ratu Øyvind. Kompetisi Øyvind's Crown diadakan karena Raja atau Ratu saat ini telah mencapai usia seratus tahun, yang mengharuskan percepatan proses pergantian penerus. Ini adalah langkah penting yang harus diambil untuk melanjutkan tradisi dan memastikan masa depan kerajaan. Seperti yang selalu kita ingat, dua puluh dua tahun yang lalu, kita menghadapi peristiwa yang sangat berarti bagi kerajaan, berkaitan dengan kepergian putra-putri mahkota yang harus diperhitungkan. Kami mengundang warga Øyvind yang memiliki bakat dan kemampuan luar biasa dalam kepemimpinan, kecerdasan, dan keterampilan strategis, serta menunjukkan dedikasi dan integritas yang tinggi untuk berpartisipasi. Masing-masing Burn City, Thunderlight City, dan Frost City diwakili oleh sepuluh orang peserta terbaik. Peserta yang diundang adalah mereka yang berusia antara dua puluh hingga dua puluh tiga tahun, dan mereka akan bersaing dalam kompetisi Øyvind's Crown. Kompetisi ini bertujuan untuk memilih kandidat terbaik yang layak untuk mengisi posisi Raja atau Ratu berikutnya. Jika putra-"
"Bunda cariin kalian berdua ternyata lagi pada santai-santai di sini! Sarapannya udah jadi dari tadi. Keburu dingin, Sayang," seru Valarie Grey―bundanya, ia datang dengan raut wajah yang menekuk.
"Sebentar dulu ya. Ayah lagi jelasin ke Laurie tentang kompetisi Øyvind's Crown, surat tadi pagi yang Bunda terima itu lho," jelas sang suami yang takut jika wanitanya mengeluarkan mode singa betina.
"Tapi janji ya setelah ini langsung makan. Bunda nggak mau ngurusin kalian berdua kalau magh-nya kambuh."
"Iya, Bunda. Sebentar saja kok," Laurie memeluk bundanya sebelum bundanya mengomeli lagi. Valarie pun pergi meninggalkan taman dan segera masuk ke rumah.
"Ayah lanjutin ya. Jika putra atau putri anda berkenan untuk mencoba menjadi salah satu kompetitor, silakan mengisi formulir data pada lembaran berikut beserta prestasi yang diraih. Peringatan bagi kompetitor bahwa kompetisi ini bisa berakibat luka hingga kematian. Demikian surat pemberitahuan ini, kami ucapkan terima kasih." Ayahnya berhenti sejenak untuk mengambil napas. "Jadi Laurie mau ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Øyvind's Crown | ON GOING
FantasyLaurie Stevens Grey──gadis bersurai perak yang tangguh dan pintar dalam medan pertandingan dengan elemen petirnya, memutuskan untuk mengikuti turnamen besar yaitu Øyvind's Crown. Perebutan tahta sebagai raja atau ratu baru bagi negara Øyvind. Mengha...