Shaka adalah orang yang tidak pandai bersosialisasi. Dirinya bukan gak punya teman namun dirinya merasa tidak bisa tergantung pada siapapun kecuali dirinya sendiri. Seorang yang independen dalam hal apapun.
Berbanding terbalik sama Zyzy yang manja, penuh kasih sayang, pintar, dan sangat suka membantu. Dirinya adalah idola semua orang termasuk para guru.
Siang itu Shaka pulang sekolah lebih lambat dari Zyzy. Zyzy memutuskan menunggu kakaknya di depan gerbang saja, karena mamanya pun belum menjemput mereka.
Saat Shaka tiba di gerbang sekolah Zyzy sedang asik ngobrol dengan beberapa anak sekolah Shaka. Shaka mendatangu mereka.
"Dek, ayo, itu mama," kata Shaka menunjuk mobil Fio disebrang jalan.
"Bye kakak-kakak," kata Zyzy senyum disambut lambaian tangan anak-anak SMA yang tadi ngobrol dengannya.
"Hai, sori mama telat, how's ur day?" Tanya Fio menjalankan mobilnya.
"Fine," jawab Shaka datar.
"Adek tadi ketemu temen-temen abang di gerbang, kata mereka abang ganteng tapi jutek," kata Zyzy sambil nyengir.
"Abang jutek? Bang jangan galak-galak, apalagi ma cewe," goda mama Fio.
"Mereka aja yang kegenitan," kata Shaka masih datar.
"Iya bang setuju, pada centil-centil banget gitu deh," kata Zyzy.
Perjalanan dari sekolah menuju rumah mereka tidak terlalu jauh. Fio membiasakan mereka untuk sebisa mungkin makan siang bareng dan sebisa mungkin dirumah.
Siang itu hanya Fre yang gak makan dirumah karena masih neeting dengan Gito, suami Atin.
"Eh, Fre, gue denger anak-anak buka the pits lagi ya?" Tanya Gito selesai mereka rapat.
"Namanya jadi Rumah Babe bang sekarang, tapi dilokasi the pit dulu, mampir aja bang, nostalgic banget, kita sebisa mungkin bangun itu buat tribute to babe, selalu penghasilan kita sisihin sebagiaj buat keluarga babe," kata Fre menjelaskan.
"Pemilik?" Tanya Gito sepertinya tertarik.
"By name Olla, direksi ketuanya gue bang, dewan direksi the crew, investor kita bebas, yg rutin sih ya anak-anak lama, atas nama young boys, parasite, sama galaxy," jelas Fre lagi.
"Wah menarik tuh, tar gue bilang Olla deh, atau atur lah ya," kata Gito semangat.
"Aman lah, maen aja dulu bang kesana," kata Fre. Gito mengacungkan jempol sebelum pamit pergi.
Fre kambali ke ruangannya. Di ruangan sekertarisnya dia masih melihat Gressel yang sibuk dengan kerjaannya tanpa terganggu perut buncitnya.
"Oi, dah pada disini, sori-sori, eh tau gitu bang Gito gue ajak kesini aja," kata Fre menepok jidatnya.
"Oh lu rapat ama bang Gito?" Tanya Oniel dianggukin Fre.
"Eh ajakin ke babe bang Gitonya," kata Olla.
"Udah, dia yang nanya malah, terus udah gue pancing, tar ketemuan ma lu kok," kata Fre. Olla mengacungkan jempolnya sambil wajah penuh senyum.
Mereka kembali ke pembahasan utama, yaitu reuni SMA. Acara ini bakal diselenggarakan untuk angkatan mereka sampe junior mereka jarak 5 tahun. Oniel dan Olla masih memikirkan konsep acaranya. Yang jelas mereka juga butuh support dana dari alumni dan yayasan, itulah kenapa Fre orang pertama yang mereka datangin.
"Ni lu minta dana ke yayasan apa ke gue pribadi nih?" Tanya Fre.
"Dua-duanya!" Saut Olla gak sabar.
"Ya sekarang yang gampang dulu aja deh," kata Oniel.
"Kalo yayasan gue musti nyruh Icel ke kantor yayasan dulu cek disana, lama kan," kata Fre nyengir.
"Kalo gitu, lu pribadi deh," rayu Olla.
"Gak ada duit!" Kata Fre nyengir. Olla langsung menimpuknya dengan bantal sofanya.
"Iya, iya atur aja, proposal masukin ya, titip ke Icel aja, tar yang yayasan lu kirim ke yayasan, jangan kesini," kata Fre senyam senyum melihat dua temannya kegirangan.
Mereka sambil berdiskusi rencana pada bazar, selain sebagai ajang reuni, mereka juga berniat menjadikan ajang menghasilkan, seperti membuka bazar, panggung gembira, dan acara puncak penampilan artis yang masih mereka pikirin siapanya.
Sebagaian besar plan acara mereka Fre sangat setuju. Tinggal mikir artisnya siapa. Fre sih maunya JKT tapi tar ketauan dia fjkt garis keras, jadi gak jadi deh.
Fre juga iseng mengajak mereka tampil sebagai pengisi acara. Olla sempat menolak, karena mereka terakhir tampil band dengan personel 3 orang, walau hasilnya bagus namun tetap saja tidak ideal. Tapi setelah diskusi dan menyampaikan pada Adel dan Zee mereka semua setuju. Sambil nostalgia, kata Zee.
**************************************
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Fre-Fio (Kini dan Nanti)
Fiksi PenggemarCerita Cinta Fre-Fio season 3