Halo All
Happy Reading
Hoodie berwarna hitam sudah melekat ditubuh Risa. Hari ini ia akan mengerjakan tugas kelompok di rumah Oliv. Oliv sudah mengirim alamat rumahnya.
Ponsel Risa berdering dan menampilkan nama Dimas disana
“Kenapa dim”,
“Lo udah jalan?",
“Ini mau jalan”
“Tunggu situ, gue jemput”,
“Eh jangan gue naik bus aja”
“Lama, udah diam bentar lagi gue sampai”
Tut. Panggilan terputus
Benar saja, tak ada lima menit Dimas sudah datang. Pria itu menggunakan motor sport berwarna merah.
Motor Dimas melesat menuju rumah Oliv. Sesampainya di sana ternyata sudah ada Heru dan Zidan.
“Cie barengan , bisa aja Lo dim", ledek Zidan
“Yeh, biar cepat kelar nih tugas”, ujar Dimas
Sang pemilik rumah mempersilahkan mereka untuk masuk.
Ada banyak makanan dan minuman soda yang sudah tersedia. Jika disuguhkan seperti ini mengerjakan tugasnya jadi tambah semangat.
“Eh ini temanya tentang seks ya”, kata Heru
“Dimas adalah orang yang tepat”, ujar Zidan
“Iya soalnya dia sepuh soal kaya gini”, sambung Heru
“Bangke Lo!”, umpat Dimas
“Tapi benar si”, lanjutnya
“Kita fokus untuk cari artikelnya ya, kan katanya harus banyak”, jelas Risa
Mereka pun fokus pada ponselnya. Untuk mencari artikel mereka menggunakan ponsel dan laptop. Mereka mencari sebanyak-banyaknya infomasi tentang seksual.
Dua jam sudah mereka mengumpulkan semua informasi, kini Risa sedang mengeditnya di Microsoft word, tugas ini akan di buat makalah dan juga Powerpoint. Banyak sekali ya,
“Sini Risa, gue yang bikin makalahnya. Lo edit PPT aja”, usul Zidan.
“Gue bawa laptop”, lanjutnya
“Lo ngapa gak bilang dari tadi anjir!”, umpat Heru
“Gak ada yang nanya”, jawab Zidan membuat siapapun kesal mendengarnya.
Saat sedang fokus, seseorang dengan Hoodie hitam muncul.
“Anjir, kaget gue”, kata Heru yang tiba-tiba melihat Vian sudah berdiri disana
Semua mata tertuju pada Vian, apalagi Risa ia memperhatikan Vian, sayangnya mata Vian tertuju pada pemilik sang rumah
“Vian, sini. Aku lagi ngerjain tugas”, ujar Oliv. Vian duduk disampingnya
“Udah lama?”, tanya Vian
“Udah dari tadi si”, jawab Heru
Pandangan Risa kembali mengarah pada layar laptop nya dan fokus mengerjakan tugasnya.
Entah kenapa suasana menjadi canggung, hening hanya ada suara dari keyboard laptop. Vian pun masih berdiam diri duduk di samping Oliv.
“Eh kayanya tugas kaya gini lanjut di rumah masing-masing aja kali ya”, usul Dimas. Cowok ini tipikal orang yang benci suasana hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
RISA
Teen FictionAyah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Namun itu tidak belaku bagi Risa. Menurutnya, seorang ayah adalah cinta sekaligus luka pertama baginya. Saat ia trauma dengan seorang laki-laki, ia justru di pertemukan oleh pria dengan sikap baik...