..........
"Dasar buruk rupa!"
Hinaan seperti itu sudah seperti air yang selalu di minum setiap hari, Viana dari yang awal nya sakit hati sampai mati rasa.
"Bisa belikan aku minum?" tanya Bianca dengan sinis.
"Bisa!" balas Viana.
"Pergi dan beli lah untuk ku dan Kamila, uang nya pakai uang mu."
"Oke."
Viana hanya menurut saja lalu dia segera melangkah pergi dari kelas.
"Akhirnya si bau pergi juga, dari tadi hidung ku terganggu dengan bau tubuh nya," sinis Kamila kesal.
"Itulah mengapa aku tidak betah duduk dengan sampah seperti dia, aku harus segera pindah."
"Keputusan yang bagus."
Viana pergi ke kantin untuk membeli dua botol minuman seperti yang di minta Bianca, Viana tahu dia hanya di usir karena menganggu mereka berdua mengobrol namun bagi Viana tidak masalah.
"Bik Air putih nya dua!"
"Ini Nona."
"Terima kasih."
Viana hendak berbalik badan pergi namun secara tidak sengaja Viana menabrak seseorang yang tiba-tiba saja muncul.
"Maaf! Aku tidak..." ucapan Viana terhenti mengetahui siapa yang dia tabrak barusan.
"Tidak masalah, lain kali kalau jalan pakai mata juga," ketus perempuan cantik dengan senyuman manis yang mudah memikat hati.
"Maaf Aurora."
Viana segera melangkah pergi dari sana karena secara tidak sengaja dia membuat masalah dengan menabrak Queen sekolah yang sangat di puja.
"Sialan jadi kotor baju Queen."
"Anak jelek itu berani sekali menabrak Queen!"
"Kamu harus segera ganti baju Aurora! Jangan sampai kamu kena kutukan jelek karena bersentuhan dengan dia."
Viana yang belum jauh pergi masih mendengar suara ejekan itu dengan sangat jelas, di kantin banyak sekali murid bahkan geng Butterfly juga ada disana, tentu saja membuat Viana dan Aurora menjadi pusat perhatian.
Jika jijik dengan ku karena menyentuh mu, lebih baik buang saja seragam itu.
............
"Viana!" teriak Bianca yang baru saja datang ke kelas.
Plak! Satu tamparan keras melesat ke pipi Viana.
"Ada apa Bianca?" tanya Viana kaget sambil memegang pipi nya yang terasa perih.
"Kamu tadi di kantin menabrak Queen Aurora kan?" tanya Bianca marah.
Rupanya berita murid buruk rupa menabrak Queen Aurora sudah tersebar di mana-mana, Viana tidak menduga akan menyebar karena Viana juga sudah minta maaf jadi harus nya tidak akan menjadi masalah besar.
"Aku sudah minta maaf, aku tidak sengaja tadi," balas Viana panik.
"Tetap saja kamu sudah melakukan kesalahan! Jangan pernah kamu bilang ke siapapun kalau yang menyuruh mu ke kantin itu aku!" tegas Bianca tidak mau terlibat masalah.
"Iya."
Bianca melangkah pergi dari kelas dengan suasana hati marah, Viana menghala nafas lalu dia pergi ke uks untuk mengobati pipi kanan nya yang merah merona.
"Sakit sekali tamparan nya, lain kali aku harus hati-hati," gumam Viana lesu.
"Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas uks yang terlihat sedang rebahan santai di tempat tidur pasien.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Face
Teen FictionWajah cantik seorang perempuan adalah sebuah anugrah yang sangat sempurna, wajah cantik memberikan banyak keuntungan tapi di belakang banyak kekurangan muncul namun hanya bisa di rasakan oleh seseorang yang sudah mengalami nya langsung. Yang pertam...