Hogsmeade Kala Itu

32 1 3
                                    

Salju sudah mulai turun, namun belum sepenuhnya memenuhi jalanan di Skotlandia. Para murid tahun ketiga, diharapkan untuk berkumpul di halaman belakang Hogwarts. Para Headgirl dan Headboy dari asrama masing-masing, saling menyebutkan daftar nama murid asrama mereka.

Hanya ada satu nama yang belum terdata. Nama tersebut berasal dari asrama Hermione.

"Ada yang melihat di mana Jean Ferals?" Tanya Hermione yang pandangannya masih mencari anak itu.

"Tadi aku lihat ia sedang menangis di kamar. Aku sudah mengajaknya, namun ia tetap tidak mau bergabung dengan kami." Seorang anak berwajah tampan dan berkulit putih perpaduan merah muda bersuara.

"Apakah ia memiliki masalah dengan pertemanannya?"

"Tidak. Jean adalah teman baik kami semua, karena ia selalu menjadi yang paling terlihat riang dan menyenangkan dari kami, teman asramanya."

Hermione membisikkan sesuatu kepada professor McGonagall. Ia kemudian permisi pergi untuk mencari anak itu ke kamar asrama Gryffindor.

Para murid, professor McGonagall, serta pendamping mereka diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan terlebih dahulu. Hermione dan Jean akan menyusul mereka.

Sesampainya di kamar tersebut, terlihat seorang anak laki-laki berambut pirang, bergaya wolfcut sedang melihat ke arah jendela kamar dan menangis sembari memeluk lututnya di atas kasur.

Hermione menghampiri Jean secara perlahan.

"Halo Jean! Ada masalah?" Hermione bertanya dengan nada lembut.

Anak itu menyadari keberadaan Hermione, kemudian mengusap air matanya, dan duduk dengan tegap seolah tidak terjadi apa-apa.

Anak itu masih diam. Seolah ada yang ingin ia bicarakan, namun tertahan entah karena apa. Hermione kembali menanyakan keadaannya. Hingga pada akhirnya, anak itu bersuara. Ternyata ia sangat mengkhawatirkan ayahnya yang sedang sakit keras. Ia takut kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jean. Prasangka mu yang akan menentukan ayahmu akan baik-baik saja atau tidak. Kalau kau di sini selalu merasa sedih dan berpikir akan terjadi apa-apa padanya, aku takut kalau hal buruk akan terjadi. Alangkah baiknya jika kau berprasangka baik atas apa yang telah terjadi. Aku yakin, ayahmu sangat bangga bisa memiliki anak sepertimu. Aku juga yakin bahwa ayahmu sangat bahagia karena kamu berhasil masuk ke Hogwarts. Ia pasti akan berjuang melawan penyakitnya demi kau.." Layaknya seorang Ibu, Hermione menasehati anak tersebut. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya anak itu mengangguk untuk pergi menyusul yang lainnya ke Hogsmeade.

Di halaman belakang Hogwarts, terlihat seorang pemuda berpundak tegap, berambut blonde, dan memakai pakaian musim dingin bernuansa hitam. Ia tampak sedang menunggu seseorang. Kehadiran Hermione dan Jean disadari olehnya. Ia menghampiri mereka berdua dan mengajak mereka untuk berjalan bersamaan ke Hogsmeade.

"Bagaimana kau bisa di sini, Malfoy? Bukankah kau sudah pergi bersama dengan rombongan yang lainnya?" Tanya Hermione yang merasa kebingungan.

"Aku izin ke professor McGonagall untuk pergi bersama kau dan Jean. Aku akan menjaga kalian selama perjalanan."

Di tengah perjalanan menuju Hogsmeade, mereka saling berbincang hangat. Sesekali tertawa dan bercanda bersama. Hitung-hitung mereka membantu untuk menghibur Jean yang suasana hati dan pikirannya sedang kacau balau.

"Kalian cocok." Ujar Jean yang membuat suasana menjadi sedikit canggung. Hermione dan Draco tak sengaja saling menatap, kemudian membuang pandangan ke arah berlawanan karena merasa malu.

Mereka sampai di Hogsmeade. Jean telah menemukan teman-temannya. Ia pamit pergi dan berterima kasih kepada Hermione dan Draco. Mereka mencari Luna dan Susan bersama.

Hermione merasa senang bisa berjalan berdampingan dengan Draco. Begitu pula Draco. Jari jemari mereka semakin mendekat. Hingga pada akhirnya, saling berpegang erat. Entah siapa yang memulainya terlebih dahulu. Namun musim dingin kala itu menjadi sedikit lebih hangat.

Mereka saling diam, namun pandangan mereka sesekali bertemu. Saling menyembunyikan senyumannya masing-masing. Hingga mereka harus cepat-cepat melepas genggaman tangannya, karena ada seorang anak dari asrama Slytherin menghampirinya dan memberikan secarik surat kepada Draco.

Surat itu terdapat nama pengirimnya. Astoria Greengrass.

Teruntuk Draco Lucius Malfoy..

Perkenalkan, aku Astoria Greengrass. Aku murid dari asrama Slytherin, sama seperti kau. Beberapa waktu yang lalu, aku dan kau saling bertabrakan sewaktu menuju Great Hall. Aku ingin menyampaikan bahwa ada barangmu yang tidak sengaja terbawa olehku.

Temui aku di perpustakaan pada lusa, setelah pelajaran jam pertama.

- Astoria Greengrass.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PatronousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang