Chapter 20 - Masih Jomblo

12 3 5
                                    

Langit sore itu cerah banget. Berhubung ini malam Minggu, anak-anak muda pasti sudah sibuk menyusun jadwal buat entar malem.

Begitulah..

Hari-hari terus berganti, tapi si Ali masih saja sendiri.

Beda sama Bayu yang lagi PDKT sama Icha. Anak gadisnya Pak Kades yang menurut pemuda di Desa Kali Deres, cakep banget mirip Tzuyu Twice. Juga si Miko yang katanya sudah jadian sama Mia.

Si Ali jadi ngenes kalo mikirin semua itu. Artinya cuma dia doang yang masih jomblo. Si Rio aja lagi deketin si Sisil, begitu kata si Beni sewaktu mereka minun es cendol Mang Syarif kemaren sore.

Bagi si Ali, bumi ini memang kejam. Kayak enyak tirinya.

"Li, makan dulu!"

"Entar, Nyak! Lagi tanggung!"

Perempuan 40 tahun yang mukanya menor kayak artis dangdut Pantura, jadi kesal mendengar jawaban pemuda kurus kaos belang yang lagi seru mantengin layar ponselnya sambil ngopi di teras.

Mpok Inah, enyak tirinya si Ali. Dia langsung lempar kain lap yang sedang dipegang dengan perasaan kesal. Langkahnya begitu gagah mirip preman yang mau nagih jatah harian di pasar.

Brak!

"Astaghfirullah!"

Ali gelagapan saat meja di depannya digebrak. Dikiranya ada gempa dadakan. Android di tangan nyaris jatuh. Matanya mendelik ke wajah perempuan yang kini berdiri di depannya.

Mpok Inah pasang muka kesel. Dan nggak pake basa-basi lagi, dia langsung saja menjiwir telinga pemuda kurus kaos belang di depannya.

"Disuruh makan aja susah lu apalagi gue suruh kerja!"

Ali meringis kesakitan, "Ampun, Nyak!"

"Makan sono!"

"Iya!"

Buru-buru si Ali duduk. Tangannya gemetaran sewaktu menyendok nasi. Dia mulai makan sambil ketakutan. Mpok Inah cuma manggut-manggut sambil senyum.

"Abis makan jemput bapak lu di proyek!" perintah Mpok Inah. Tangannya sibuk cuci piring di wastafel.

Ali yang sedang merokok menoleh ke punggung Mpok Inah, "Emang Bapak nggak bawa motor?"

"Motornya mogok! Sekalian lu tengok di bengkel si Rio!"

Ali berdecak jengah. Dia geleng-geleng.

Mpok Inah menoleh. Dilihatnya punggung Ali yang sudah meninggalkan dapur.

***

"Gue udah ngomong sama yang punya alat band, besok pas agustusan kita mau manggung!"

"Asyiik!"

"Gitu dong!"

"Si Bayu udah dikasih tahu?!"

"Beres pokoknya!"

"Mantap tuh!"

Rio, Beni sama Utay lagi pada nongkrong di bengkel bapaknya Rio. Tiga orang pemuda itu sedang membahas acara agustusan sambil ngopi di depan bengkel.

"Si Ali noh!"

"Dari mana tuh bocah?!"

Rio dan kawan-kawan keheranan melihat Ali yang berjalan kaki menuju mereka. Muka pemuda itu kelihatan kusut.

"Motor Bokap gue udah beres, Bro?" tanya si Ali ke Rio.

Rio yang lagi nganga jadi kaget, "Eh, motornya lagi di jajal sama Bapak gue! Tunggu aja dulu!"

MELTING ME SOFTLY (series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang