Peringatan: Cerita ini mengandung unsur kekerasan, seksual, dan hanya diperuntukan bagi pembaca yang sudah berusia 21 tahun ke atas.
"Mami, apakah aku juga akan menjadi seperti Papi?" Ucap seorang anak lelaki berusia 7 tahun yang tengah mengenakan seragam sekolah tepat didepan cermin.
"Tentu saja, kau kan anak yang manis, kau pasti bisa menjadi seperti Papi kalau bisa lebih dari Papi akan lebih bagus lagi" Jawab seorang wanita paruh baya yang beberapa kali terlihat menyeka air matanya di pipi kusam yang banyak sekali ruam kebiruan diatasnya.Sementara anak itu mengenakan seragamnya, wanita itu mencoba untuk menyembunyikan ruam pada wajah, leher dan bahunya menggunakan concealer dan foundation mewah yang sangat terkenal di Perancis saat itu.
Ia menutupinya dengan sempurna, kali ini ia tampak seperti bidadari kalangan atas yang glamor.
Siapa yang kan menyangka bahwa ia tengah menyembunyikan luka ruamnya itu?
Ia berjalan bak fashion model victoria secret, lalu mendatangi seorang pria tampan dan menggandengnya mesra. Seorang pria kaya raya yang merupakan pebisnis sukses seasia itu dipandang begitu hebat oleh semua orang.
Pengusaha yang memiliki harmoni manis dengan istri maupun keluarganya itu, tak lain dan tak bukan adalah seorang keji yang egois dan penuh racun.
"Kita sambut bersama-sama, Tuan dan Nyonya Hashi Sawana!" Sorak MC yang penuh kegirangan, bersamaan dengan meriahnya kembang api yang diluncurkan ke langit.
Sang MC membawa mereka berdua untuk duduk di sofa yang sudah disiapkan, sofa merah dengan balutan glitter emas yang menyala-nyala.
Dari layar kaca terlihat sekali Tuan dan Nyonya Hashi Sawana memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka berdua. Tuan Hashi terus menerus menunjukan betapa romantisnya ia dengan berbagai love language.
Nyonya Hashi terus menerus tersenyum ramah dan menunjukan sikap yang merasa beruntung. Tapi kedua bola matanya memancarkan kepalsuan.
Tapi, memangnya siapa yang akan menyadari hal itu? Gumam Taka dalam pikirannya sembari menonton tayangan ulang yang disimpan keluarganya saat ia masih berusia 7 tahun.
Sambil mengingat-ingat yang dikatakan oleh Mami kepadanya, "Taka, jadilah seperti Papi, karena Papi orang yang hebat"
Hebat, katanya?
Apakah kehebatan hakiki seorang pria adalah membuat wanita tunduk pada kekerasan? Taka tak sempat bertanya soal itu pada Maminya.
Lalu, jika diingat lagi, Mami juga pernah berkata, "Wanita memang makhluk lemah yang layak diperlakukan keras agar dapat bertahan hidup dengan baik"
Taka,
Seorang CEO dari Perusahaan Alcoholic Beverage yang terkenal sejagat raya itu, tengah duduk disofa usang yang sudah berlubang dan penuh debu didalam ruangan penuh botol kaca kosong dan lantai yang sangat kotor.
Sesekali menatap sebuah lukisan usang milik Maminya yang terpajang dibelakang TV jadul untuk ia menonton tayangan ulang tentang kepopuleran hubungan harmonis dan romantis Papi dan Maminya.
Kenangan buruk itu tersimpan rapih didalam jiwa Taka, sampai ia bahkan merahasiakan keberadaan ruangan kotor itu demi dapat melihat Maminya tanpa adanya gangguan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramu Manis Yang Beracun
Romance"Jika aku tak bisa memiliki mu, maka semua orang pun tidak boleh memiliki mu" Ucapnya sambil menyeringai tipis, ia benar-benar telah terbakar oleh asmara, api cemburu mulai menyelimuti seluruh hatinya.