1. One in Million

64 5 10
                                    

Maysa Mahdira, mahasiswa Pendidikan semester akhir yang sedang sibuk-sibuknya magang. Read: sibuk-sibuknya menunggu jadwal magang.

Bulan depan dia sudah mendapatkan adik tingkat baru lagi. Sebagian temannya sudah mulai menyusun tugas akhir. Sementara dia masih merebahkan badannya diatas kasur beberapa hari ini.

Liburan semester genap belum usai. Tidak ada hari istimewa baginya. Keseharian diisi dengan kegiatan yang sama. Kalau boleh Maysa teriak, "GUE JUGA MAU MAIN KELUAR."

Saat menjadi mahasiswa tingkat awal, dia rajin mengikuti kegiatan kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat menjadi mahasiswa tingkat awal, dia rajin mengikuti kegiatan kampus. Bergabung dengan Himpunan, mendaftar banyak kepanitiaan. Rasanya tidak ada kata capek dikamus Maysa. Walaupun begitu, dia tidak pernah meninggalkan tugas kuliah. Paling tugasnya kurang sempurna saja karena SKS alias Sistem Kebut Semalam.

Sekarang dia merasa kosong. Maysa sering berkegiatan, tapi dia menyadari jika semakin bertambah semester semua berubah. Teman-temannya sudah banyak yang pulang kampung, jarang ke kampus dan menjadi asing. Padahal menurutnya, masa-masa ini lah yang diperlukan banyak teman untuk saling mendukung.

"MEYYYY! TOLONG AMBILIN BAPAK AIR SEEMBER!"

Maysa bangun dari tempat tidurnya bersamaan dengan suara kretek tulang-tulangnya yang mulai kaku.

"Kudu olahraga ini mah." Gumamnya.

Dia masih memakai baju tidur dengan rambut yang diikat asal-asalan. Dia hampir lupa kapan terakhir membasuhnya dengan shampoo.

Suasana sore hari itu masih sama seperti kemarin. Lingkungan rumahnya terbilang sepi. Biasanya hanya ada beberapa tetangga yang duduk di pelataran saling bercengkrama.

Udara sejuk berhembus. Maysa yang baru keluar rumah merasakan hawa begitu dingin menyambut nya.

"Mandi sana, bakalan ada tamu. Siapin ruang tengah buat makan. Ibu lagi ke pasar belanja." Ucap Bapak setelah menerima seember air. Beliau tengah sibuk menata tanaman kesayangannya.

"Aku dalam kamar aja. Lagi gak mau ketemu orang."

"Terus bapak kau anggap apa?"

Maysa menepuk pak Rahmat setelah tertawa karir lalu membantu membersihkan sisa-sisa daun kering.

"Eh iya, bapak lupa. Kasih makan si Meng dulu gih."

"Shappp." Ucapnya sambil memberikan hormat.

Dia segera kebelakang dan meracik makanan untuk si 'Meng'. Dia baru saja satu minggu menjadi penghuni baru rumah pak Rahmat dan bu Winda.

Hit Me Up! | Choi San ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang