8. Kangen..

514 52 14
                                    

"Iya (name)/kak (name), ini kita" ucap Thia dan Souta barengan.

"(Name)"

Hemm..

"(Name)!!"

HAH?! tunggu..., ini semua mimpi?..

Dirinya perlahan terbangun dari tidur nya. Ia masih berada di dalam mobil, namun saat ia melihat ke jendela mobil, ternyata mereka sudah berada di rumah.

Thia, Souta... I miss you..

Rion yang melihat (name) tampak murung pun, segera menyuruh Caine, Gin, Riji, dan Mako segera masuk kedalam rumah.

Ia dapat melihat bahwa mamih nya dan ketiga pilar kehidupan masuk kedalam rumah dengan buru-buru. Yang membuat dirinya menatap mereka kebingungan.

"(Name), gue yakin Souta dan.. em, Thia akan kembali" ujar Rion menepuk bahu anak nya itu. Dirinya hanya menatap sang papih sekilas sebelum tiba-tiba pandangan nya menjadi gelap karena ada yang menutupi mata nya dengan kain hitam.

'persis seperti di mimpi...' batin nya

Ia di bimbing masuk ke dalam rumah, ia sudah tidak berangan-angan atau menebak-nebak lagi karena ia sudah tau, pasti ia akan di bawa ke ruang tengah oleh sang papih.

Ia disuruh berhenti oleh Rion, ia pun berhenti sesuai perintah. Saat ia buka penutup matanya. Terlihat persis seperti di mimpi, dimana orang-orang menembakan bom kertas, terus mami dan bunda Key yang memegang kue, dan ruang tengah yang di hias sangat indah.

Namun dirinya merasa ada yang kurang, 'kurang Thia dan Souta...'

"SELAMAT DATANG KEMBALI DAN HAPPY BIRTHDAY (NAME)" teriak mereka semua yang berada di ruang tengah. Ia tak ingin menangis, namun air matanya tak bisa di ajak kerja sama. Ia akhirnya menangis, menitihkan air mata yang sangat banyak.

Mereka yang melihat itu seketika tersentak kaget dan segera menghampiri (name). Caine dan Key menaruh kue di meja terlebih dahulu sebelum ikut menghampiri (name).

"(Name)!/kak (Name)!! KOK NANGIS?!" tanya mereka semua dengan panik.

(Name) merasa dirinya sudah sangat lelah dan tak kuat berdiri pun merasa bahwa dirinya sudah tidak kuat lagi. Rion menyadari hal itu, segera memapah anak nya ke kamar milik (name).

"Mungkin kita akan pesta atau merayakan ini nanti. Biarin (name) istirahat dulu. Apalagi di mobil tadi dia juga abis nangis pas dia tidur" ujar Caine kala melihat Rion memapah alias menggendong (name) menuju kamar.

Mereka yang mendengar itu pun mengangguk dan membereskan itu semua. Key dan Elya menaruh kembali kue kedalam kulkas agar tidak mencair.

Setelah membereskan ini semua mereka duduk di sofa ruang tengah saat melihat sang papih memasuki ruang tengah.

"Rion, gimana keadaan (name)?" Tanya Caine

"Dia baik-baik aja kok, cuma kayaknya kecapean aja..., kalian jangan ganggu (name) untuk seharian ini ya? Jangan bertingkah klean, nanti tambah baik si (name) tambah cape" ucap Rion menatap anak-anak nya.

Mereka hanya mengangguk mengerti. Toh senakal-nakal nya mereka, mereka tau kapan waktu bercanda, kapan waktu tidak bercanda.

Skip sore hari

Kini terlihat (name) yang sudah terbangun dari tidur nya. Ia menyadari bahwa ia tertidur dan tubuh nya lemas saat para anggota keluarga nya menyambut nya.

TNF x Reader | Home...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang