Chapter 2

13 3 1
                                    

Matahari mulai menghimpitkan diri nya pada celah-celah gorden di kediaman Grey. Seakan-akan mulai menusuk pejaman mata Laurie agar segera terbangun. Gadis bersurai perak pun mengusapkan matanya yang gatal dan segera memproses akan situasi di pagi hari ini.

"Sekarang tanggal berapa ya? Hoahhm..." gumam Laurie sambil menguap dengan kuat. Ia berusaha mengedipkan matanya berkali-kali untuk memperjelas pandangannya terhadap kalender. Seketika energi Laurie menggejolak menjadi seratus persen sampai-sampai loncat dari kasurnya dan segera menghampiri orang tuanya yang berada di ruang tv.

Sesampai di tempat ia disambut dengan senyuman hangat oleh Valerie. "Laurie, Sayang. Sarapan terlebih dahulu gih sambil menunggu ayah lagi ngambil koper untuk kamu," pinta Valerie pada putrinya.

"Iya, Bundaku," jawab Laurie dengan senyuman cerianya dan ia segera menduduki dirinya pada kursi makan.

"Makan yang banyak ya, Sayang," jelas Valarie sambil menaruh dua centong nasi pada piring Laurie dan mengusap puncak kepala Laurie.

Semua begitu terasa meriah dan bahagia, Lawrence dan Valerie dengan semangat juga membantu putrinya untuk bersiap-siap akan keperluannya di Aurora Palace nanti. Semua sudah siap hingga Laurie tersadar akan suatu benda yang ia tidak bisa tinggalkan. Ia mengurungkan niat saat ingin menuruni anak tangga ke bawah untuk kembali memasuki kamarnya. Menjumpai sebuah bingkai kecil pada mejanya. Tampak sebuah foto akan kenanngan keluarganya di halaman belakang milik kediaman Grey. Suami dan istri bersurai abu tua diikuti dengan putri sulungnya yang memiliki warna rambut yang sama pada bingkai. Terkecuali dengan Laurie yang berada pada sebelah sang putri sulung, ia memiliki rambut bersurai perak. Laurie yang sedang mengamati bingkai tersebut sambil tersenyum tipis langsung kembali ke realita dan segera mengambil bingkai tersebut untuk menempatkannya pada koper yang akan ia bawa.

"Laurie, ayo turun ke bawah, Ayah dan Bunda mendapati sesuatu untukmu!" seru Lawrence dari bawah.

"Baik, Ayah. Laurie akan segera turun!" teriak Laurie agar Lawrence dapat mendengar ucapannya dari bawah.

Ia menuruni tangga dengan perlahan menggunakan hak berwarna lavender tinggi dengan sedikit sentuhan warna ungu muda. Gaun tunik putih dengan bagian atas yang terbuka di pundak, diikuti corak perak di sekitarnya yang memberikan sentuhan elegan khas Laurie. Gaun yang memancarkan kesan anggun dan modern dengan potongan yang bersih dan desain yang mewah dan menawan.

"Ini yang kami dapatkan untukmu, Sayang. Agar Laurie akan selalu mengingat bahwa kami selalu ada untukmu." Velerie menyodorkan sebuah selimut dengan jahitan yang rapih dari persatuan baju Laurie sejak bayi.

"Ayah Bunda, ini sungguh menggemaskan! Terima kasih ya," puji Laurie sambil membawa orang tuanya pada dekapan Laurie.

"Iya, Sayang. Sama-sama."

Laurie menatap selimut itu sejenak sebelum berkata, "Berati Laurie akan memakan waktu yang sangat panjang untuk bisa menemui Ayah Bunda lagi," keluh sang putri dengan tetesan mata yang keluar pada matanya mengaliri menuju dagu. Meskipun Laurie adalah anak angkat dari keluarga Grey akan tetapi Laurie benar-benar menganggap mereka seperti orang tuanya sendiri. Valerie dan Lawrence sudah menemani Laurie sejak bayi yang membuatnya tidak memiliki ingatan pada orang tua kandungnya sendiri. Tentunya kediaman Grey memiliki lebih dari sejuta kenangan akan Valerie, Lawrence, dan juga kakak perempuan yaitu Valerence Grey.

─── ⊱⋆°∴✩∼⋆☾⋆∽✩∴°⋆⊰ ───

Mobil hitam yang berkilauan di bawah sinar matahari pagi, memancarkan kesan agresif dan elegan. Garis-garis tajam dan logo di grille depan menambah aura mewah. Hembusan napas berat dikeluarkan Laurie secara perlahan. Melihat dirinya melalui pantulan jendela mobil. Melihat dirinya sedang meninggalkan Thunderlight City untuk waktu yang cukup lama, atau bahkan tidak akan kembali selamanya? Bisa saja Laurie mengalami hal yang tragis hingga meninggalkan kehidupannya sendiri. Ntahlah, memikirkannya saja sudah membuat Laurie pusing.

Øyvind's Crown | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang